kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi ekstrem Arab Saudi, Mekah dan Madinah terapkan jam malam selama 24 jam!


Jumat, 03 April 2020 / 05:09 WIB
Strategi ekstrem Arab Saudi, Mekah dan Madinah terapkan jam malam selama 24 jam!


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi memberlakukan kebijakan ekstrem, yakni memberlakukan jam malam selama 24 jam pada hari Kamis di kota-kota suci Muslim di Mekah dan Madinah. Ini merupakan upaya pemerintah Arab Saudi dalam memperluas langkah-langkah memerangi virus corona. Sementara, negara-negara Teluk Arab lainnya mengunci distrik-distrik dengan populasi pekerja migran yang besar.

Melansir Reuters, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menetapkan pengecualian, yakni para pekerja penting dan penduduk yang ingin membeli makanan dan mengakses perawatan medis. Mobil hanya dapat membawa satu penumpang.

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, Arab Saudi telah mencatat sekitar 1.885 kasus infeksi dan 21 kematian. Ini merupakan kasus terbanyak di Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam orang. Virus corona juga telah menghentikan penerbangan internasional, menghentikan ziarah sepanjang tahun, menutup sebagian besar tempat-tempat umum, dan gerakan internal sangat dibatasi.

Baca Juga: Momen langka: Palestina dan Israel bersatu mengatasi wabah virus corona

Provinsi penghasil minyak Qatif di timur, tempat kasus virus corona kerajaan pertama dilaporkan di antara peziarah Muslim Syiah yang kembali dari Iran, telah dikunci selama hampir empat minggu.

Sementara itu, jalur masuk dan keluar ke Riyadh, Mekah, Madinah, dan Jeddah sangat terbatas. Beberapa lingkungan di Mekah dan Madinah sudah dikunci penuh. Akan tetapi di kota-kota lain, jam malam itu sebelumnya dari jam 3 malam sampai 6 pagi.

Di negara-negara Teluk Arab lainnya, penguncian menargetkan lingkungan dengan sejumlah besar pekerja asing berupah rendah.

Baca Juga: Arab Saudi minta umat Muslim dunia tidak terburu-buru merencanakan perjalanan haji

Menteri Kesehatan Kuwait mengatakan, pihak berwenang mempertimbangkan untuk menutup beberapa daerah, setelah Qatar mengumumkan bahwa pihaknya memperpanjang penutupan di kawasan industri. Oman juga mengambil kebijakan dengan menutup Muttrah, rumah bagi salah satu pasar tertua kesultanan.

Dubai di Uni Emirat Arab pada Selasa menutup Al Ras, daerah yang terkenal dengan emas dan rempah-rempahnya dan tempat tinggal banyak pekerja migran.

Baca Juga: Soal kepastian haji tahun ini, begini penjelasan Pemerintah Arab Saudi

Jutaan pekerja migran, terutama dari negara-negara Asia seperti Nepal, India dan Filipina, termasuk di antara populasi ekspatriat besar di enam negara Teluk, di mana infeksi yang dipastikan telah meningkat hingga di atas 4.700, dengan 36 kematian.

Kementerian kesehatan Bahrain melaporkan 66 kasus baru pada hari Kamis, semuanya di zona industri Salmabad.

"Para pekerja ekspat telah berada di bawah karantina tindakan pencegahan di tempat tinggal mereka dan kemarin ditempatkan di fasilitas karantina khusus dan tidak ada wabah di kalangan buruh," katanya.

Baca Juga: Begini strategi Arab Saudi mencegah penyebaran wabah covid-19

Menteri kesehatan Oman mengatakan distrik komersial pantai Muttrah ditutup karena ditemukannya penyebaran virus oleh masyarakat. "Keputusan seperti itu tidak mudah diambil ... tetapi itu untuk kebaikan publik," demikian sejumlah media pemerintah mengutip perkataannya.

Arab Saudi mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya berupaya untuk memungkinkan warga asing untuk kembali ke rumah bahkan ketika penerbangan penumpang tetap ditangguhkan.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×