kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Studi baru: Vaksin efektif dalam mengurangi penularan virus corona


Selasa, 23 Februari 2021 / 20:25 WIB
Studi baru: Vaksin efektif dalam mengurangi penularan virus corona
ILUSTRASI. Warga mengantre untuk memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (COVID-19) di London, Inggris, Jumat (22/1/2021). REUTERS/John Sibley


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

Studi yang dipimpin oleh University of Edinburgh menemukan, pada minggu keempat setelah menerima dosis awal, vaksin Pfizer mengurangi risiko rawat inap akibat Covid-19 hingga 85%. Sedang vaksin Oxford-AstraZeneca mengurangi risiko hingga 94%.

“Hasil ini sangat menggembirakan dan memberi kami alasan yang bagus buat optimistis untuk masa depan,” ujar Dr Aziz Sheikh, yang memimpin penelitian tersebut, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Jazeera.

“Kami sekarang memiliki bukti nasional, di seluruh negara, bahwa vaksinasi memberikan perlindungan terhadap rawat inap Covid-19," katanya.

“Pemberian dosis vaksin yang pertama sekarang perlu dipercepat secara global untuk membantu mengatasi penyakit mengerikan ini,” tambah dia.

Baca Juga: Pada hari ulang tahunnya, Kaisar Jepang berharap pandemi virus corona segera berakhir

Penelitian tersebut membandingkan hasil dari mereka yang menerima suntikan pertama dengan yang tidak.

Proyek itu, yang menggunakan data pasien untuk melacak pandemi dan peluncuran vaksin secara real-time, menganalisis kumpulan data yang mencakup seluruh populasi Skotlandia berjumlah 5,4 juta jiwa antara 8 Desember dan 15 Februari.

Sekitar 1,14 juta vaksin diberikan kepada 21% penduduk Skotlandia selama periode tersebut. Sekitar 650.000 orang mendapat vaksin Pfizer-BioNTech, sementara 490.000 memperoleh vaksin Oxford-AstraZeneca.

Ini adalah penelitian pertama yang menggambarkan efek vaksinasi dalam mencegah penyakit parah yang mengakibatkan rawat inap di Skotlandia.

Selanjutnya: Alarm berbunyi kencang di AS saat angka kematian Covid-19 melampaui 500.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×