Sumber: Daily Mail,businessinsider.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Studi terbaru menunjukkan bahwa manusia dapat bereproduksi di Planet Mars. Hal itu didasarkan pada hasil observasi bahwa sperma dapat bertahan di planet merah ini hingga 200 tahun.
Temuan tersebut merupakan bagian dari percobaan para ilmuwan saat menyimpang sperma tikus di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama enam tahun dan mengeksposnya ke radiasi.
Seperti yang dilaporkan The Daily Mail, para peneliti percaya radiasi di luar angkasa akan menghancurkan DNA manusia dan membuat pemuliaan menjadi tidak mungkin. Kanker yang disebabkan oleh radiasi menjadi perhatian lain.
Baca Juga: Badai Matahari bergerak dengan kecepatan 300 km per detik siap menghantam Bumi
Namun yang mengejutkan, setelah enam tahun, para ilmuwan menemukan bahwa sperma tikus yang disimpan di stasiun luar angkasa itu masih sehat. Mereka juga mengeksposnya ke sinar-X di Bumi dan menemukan itu tidak mempengaruhi kesuburan.
Profesor Sayaka Wakayama, dari Universitas Yamanashi, Jepang, mengatakan kepada The Daily Mail bahwa banyak keturunan normal secara genetik diperoleh dari penelitian tersebut. "Penemuan ini penting bagi umat manusia untuk maju ke zaman ruang angkasa," ucapnya.
Ia menambahkan, ketika saatnya tiba umat manusia bermigrasi ke planet lain, maka kita perlu menjaga keragaman sumber daya genetik, tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk hewan peliharaan.
Baca Juga: Dari 7 asteroid yang meluncur melewati Bumi pekan ini, ada satu berpotensi bahaya