Reporter: Amanda Christabel | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Dunia sedang berlomba menekan laju peningkatan kasus Covid-19, dengan melakukan vaksinasi. Dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan, penyuntikan atau inokulasi vaksin Covid-19 telah mencapai 2 miliar dosis yang berangkat dari keputusasaan negara-negara untuk kembali memulihkan ekonomi dan menyelamatkan nyawa manusia.
Dengan kecepatan vaksinasi Covid-19 saat ini, dunia masih membutuhkan 9 bulan lagi untuk dapat menyuntikkan vaksinasi Covid-19 kepada 75% populasi global. Angka ini menjadi ambang batas untuk dapat memberikan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Merebaknya virus Covid-19 sejak kasus pertama pada 18 bulan lalu, virus ini telah merenggut hampir 3,7 juta jiwa dan menyerang 172 juta orang di seluruh dunia. Beragam cara dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, seperti menerapkan pembatasan sosial, menjaga jarak, hingga lockdown di beberapa negara yang berdampak pada melemahnya sektor perekonomian secara global.
Baca Juga: Atasi kesenjangan vaksin, Covax galang donasi US$ 2,4 miliar
Distribusi vaksinasi Covid-19 saat ini yang tidak merata masih cenderung menguntungkan negara maju. Di sisi lain, negara-negara berpenghasilan rendah berjuang untuk bisa mendapatkan suntikan vaksinasi. Sebanyak 27 negara terkaya di dunia memberikan sekitar 29% vaksinasi dalam skala global, namun realitanya angka ini hanya mencakup 10% dari keseluruhan populasi di dunia.
Dikutip dari Bloomberg's Vaccine Tracker, Amerika dan Inggris memimpin dengan memulai vaksinasi Covid-19 lebih awal. Sementara, China memberikan dosis terbanyak, dan negara anggota Uni Eropa kini terus mengejar setelah keterlambatannya di awal.
Sejauh ini, China menyumbang sekira dua pertiga dari sekitar 36 juta vaksinasi Covid-19 yang diberikan setiap hari. Angka vaksinasi tertinggi kedua dicapai Uni Eropa dengan jumlah 3,6 juta dosis setiap hari, diikuti oleh India dengan 2,6 juta. Beberapa negara besar yang masih tertinggal yakni India, Indonesia, Jepang, Rusia, dan sebagian besar Afrika.
Matshidiso Moeti, Direktur Regional Afrika di World Health Organization (WHO) mengatakan, sebanyak 89,4 dosis vaksin Covid-19 telah diinjeksikan untuk setiap 100 orang di Amerika Serikat. Angka ini dibandingkan dengan rata-rata 1 dosis per 100 orang di Afrika sub-Sahara. Sementara untuk rata-rata global ada di angka 23 dosis per 100 orang.
Pekan ini, Jepang melakukan upaya menggalang donasi guna mendanai inisiatif Covax yang didukung WHO, dengan membeli vaksin untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebanyak hampir 40 negara donor, perusahaan dan badan amal termasuk Australia, Kanada, Jepang, Perancis, Spanyol, Swiss, dan Bill & Melinda Gates Foundation menjanjikan total US$ 2,4 miliar dalam kontribusi keuangan tambahan dan menyediakan jutaan vaksinasi.
Walaupun angka 2 miliar dosis vaksin akan setara dengan lebih dari seperempat populasi dunia, proporsi yang diimunisasi jauh di bawah tingkat itu. Hal ini dikarenakan sebagian besar vaksinasi yang digunakan membutuhkan dua kali suntikan dosis agar efektif, sementara beberapa orang baru mendapatkan satu kali suntikan.