kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah ada 24 vaksin virus corona paling potensial, siapa saja pembuatnya?


Kamis, 23 Juli 2020 / 10:54 WIB
Sudah ada 24 vaksin virus corona paling potensial, siapa saja pembuatnya?
ILUSTRASI. Ilustrasi Pengembangan Vaksin Covid-19. Sudah ada 24 vaksin virus corona paling potensial, siapa saja pembuatnya?


Penulis: Virdita Ratriani

Amerika Serikat

9. Novavax

Novavax merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada penemuan, pengembangan, dan komersialisasi vaksin inovatif untuk mencegah penyakit menular yang serius.

Perusahaan ini telah memiliki lebih dari satu dekade pengalaman dalam menghadapi beberapa penyakit paling menular di dunia, termasuk Covid-19, influenza, RSV, Ebola, MERS, dan SARS. 

Sementara, vaksin buatan perusahaan ini telah memasuki tahap kedua uji klinis. Kemajuan uji klinis merupakan tanda positif dalam pengembangan obat, meski bukan jaminan vaksin pada akhirnya akan berhasil.

10. Moderna

Berdiri pada 2010, Moderna, Inc. merupakan perusahaan bioteknologi yang berpusat di Cambridge, Massachusetts, dengan berfokus pada penemuan obat dan pengembangan obat berdasarkan RNA duta (mRNA).

Perusahaan ini menciptakan mRNA sintetis yang dapat disuntikkan ke tubuh pasien untuk membantu pasien membuat terapi sendiri. Pada Januari 2020, Moderna bermitra dengan Wuhan Institute untuk mengembangkan vaksin virus corona. 

Moderna adalah yang pertama kali memulai pengujian vaksin virus corona baru, SARS-CoV-2, pada manusia. Pengujian ini dilakukan pada 16 Maret lalu, sekitar 66 hari setelah urutan genom virus dirilis.

Sementara itu, perusahaan bioteknologi ini mengatakan akan memasuki tahap akhir uji coba manusia untuk vaksin COVID-19 pada 27 Juli. 

11. Inovio Pharmaceuticals/ International Vaccine Institute

Inovio adalah perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pemasaran obat-obatan terkait HPV, kanker, dan penyakit menular.

Inovio Pharmaceuticals telah melaporkan hasil positif dalam uji klinis tahap I dari kandidat vaksin Covid-19, INO-4800.

12. Kentucky Bioprocessing, Inc

Perusahaan ini berlokasi di Owensboro, KY, AS dan bagian dari Pharmaceutical Manufacturing Industry. 

Perusahaan ini mengklaim tengah mengembangkan vaksin virus corona menggunakan tembakau. 

Saat ini kandidat vaksin perseroan telah melewati tahap pertama uji klinis dan masuk ke tahap kedua.

Baca Juga: Wall Street menguat, kinerja emiten S&P 500 lebih baik daripada prediksi

Jerman

13. BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer

BioNTech merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada jenis perawatan untuk tumor dan kanker. 

Perusahaan yang berbasis di Jerman ini fokus pada pengembangan terapi penyakit kanker, termasuk imunoterapi individual, serta vaksin untuk penyakit menular, termasuk Covid-19. 

BioNTech dan Pfizer yang berbasis di Jerman bersama-sama mengembangkan empat vaksin potensial.

AS akan membayar Pfizer  dan BioNTech 1,95 miliar dollar AS untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 mereka jika terbukti aman dan efektif.

14. Curevac

Berdiri tahun 2000, perusahaan yang berbasis di Jerman ini berfokus pada pengobatan untuk kanker dan penyakit langka serta pengembangan terapi antibodi dan vaksin prophylactic. 

Kandidat vaksin dari Curevac pun kini telah berhasil melewati tahap pertama uji klinis. 

Inggris

15. Imperial College London

Imperial College London adalah sepuluh universitas top dunia dengan reputasi internasional. Pada 1907, Imperial College didirikan dengan menggabungkan Royal College of Science , Royal School of Mines , dan City and Guilds College .

Kemudian, pada 1988, sekolah kedokteran Imperial College dibentuk dengan menggabungkan sekolah kedokteran Rumah Sakit St Mary . 

Kandidat vaksin virus corona ini telah memasuki uji klinis tahap kedua. 

Fase terbaru dari penelitian ini akan mendaftarkan 105 peserta berusia 18-75 yang akan diberikan satu dari tiga dosis kandidat vaksin di sebuah fasilitas di London barat. 

Baca Juga: Rupiah diprediksi kembali menguat hari ini Kamis (23/7), simak faktor penyokongnya

16. AstraZeneca/Oxford University

AstraZeneca PLC adalah perusahaan farmasi yang berbasis di Cambridge , Inggris. Perusahaan yang didirikan pada 1999 ini berfokus untuk penyakit kanker, kardiovaskular , pencernaan , infeksi, ilmu saraf , pernapasan dan peradangan. 

Kandidat vaksin virus corona University of Oxford/AstraZeneca ini sama dengan platform untuk vaksin untuk wabah MERS, influenza, TB, Chikungunya, Zika, MenB. 

Vaksin tersebut telah masuk ke tahap akhir dari uji coba klinis sebelum vaksin virus corona mendapatkan lisensi untuk bisa diproduksi secara massal. 

Australia

17. Vaxine Pty Ltd/Medytox

Vaxine didirikan pada 2002 yang berfokus pada pengembangan teknologi vaksin inovatif, dengan produk utamanya adalah adjuvan inulin delta Advax.

Beberapa pengembangan kandidat vaksin untuk manusia adalah vaksin influenza musiman dan pandemi, Covid-19, hepatitis B, ensefalitis Jepang, malaria, rabies, dan alergi. 

Pada awal Juli lalu, Vaxine memulai uji klinis kandidat vaksin virus corona kepada manusia di Adelaide, Australia. 

18. University of Queensland/CSL/Seqirus

Universitas ini berdiri pada 1909 dan menyandang status sebagai universitas tertua di negara bagian. 

Sementara Seqirus merupakan perusahaan pembuat vaksin influenza dan merespons terhadap ancaman pandemik. 

Vaksin virus corona hasil kolaborasi keduanya pun telah berhasil melewati tahap pertama uji klinis. 

Baca Juga: Net sell asing terus terjadi, analis: Akan melandai bila kasus corona bisa direm




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×