Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hasil riset Komite menunjukkan, produk domestik (PDB) bruto AS turun pada tingkat tahunan sebesar 4,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hasil untuk periode April hingga Juni diharapkan menunjukkan penurunan tahunan yang bahkan lebih buruk, mungkin sekitar 20% atau lebih. Tingkat pengangguran naik dari rekor terendah 3,5% pada bulan Februari, mencapai 14,7% pada bulan April dan 13,3% bulan lalu.
Akan tetapi, ekonomi AS akan segera tumbuh dan kemungkinan besar segera pulih. Hal ini akan menyebabkan penurunan yang terjadi tidak hanya bukan hanya penurunan yang paling tajam, tetapi juga yang terpendek dalam catatan sejarah.
Baca Juga: Jerman: Rencana AS tarik pasukan guncang pilar hubungan Trans-Atlantik
"Bisa jadi ini adalah awal dari palung," kata Jack Kleinhenz, kepala ekonom untuk Federasi Eceran Nasional, dalam sebuah seminar prospek ekonomi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis. Dia menambahkan, "Tetapi ada begitu banyak bagian yang bergerak. Jika kita mengalami pandemi berulang dan itu datang semakin kuat, ada potensi penurunan lain dalam pertumbuhan ekonomi."
Baca Juga: Amerika persoalkan pajak digital yang disiapkan Indonesia, bisa picu perang dagang?
The Federal Reserve AS akan menggelar pertemuan pada minggu ini, dan para pejabat bank sentral akan mengeluarkan proyeksi ekonomi baru yang menunjukkan seberapa cepat pemulihan ekonomi yang mereka harapkan.