Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bersiap menghadapi pertempuran masa depan, China melangkah cepat dengan menguji drone tempur WJ-700. Drone China yang satu ini memiliki ukuran yang besar sehingga memiliki kemampuan tempur yang lebih lengkap.
Drone tempur terbaru milik China, WJ-700, baru-baru ini berhasil melakukan penerbangan perdana. Para pengamat percaya, drone WJ-700 mampu menciptakan pola baru dalam pertempuran drone di masa depan.
Dilansir dari Global Times, WJ-700 memiliki karakteristik muatan yang besar dan kemampuannya untuk meluncurkan amunisi besar dari luar jangkauan senjata anti-pesawat lawan.
Baca Juga: Jepang menyambut baik rencana pengiriman kapal induk Inggris ke Indo-Pasifik
Berdasarkan pernyataan dari China Aerospace Science and Industry Corp (CASIC), drone WJ-700 sanggup mengintegrasikan titik terbang yang tinggi, kecepatan yang tinggi, daya tahan yang lama, serta kapasitas muatan yang besar.
CASIC juga meyakini bahwa drone jenis ini akan menjadi standar kebutuhan pasar domestik maupun internasional dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Uji penerbangan perdana yang dilakukan pada Senin (11/1) pagi berhasil memverifikasi kebenaran dan kelayakan sistem kendaraan udara tak berawak (UAV). Dengan ini, drone WJ-700 sudah bisa dijadikan model dasar untuk produksi di masa depan.
Mengacu sejumlah keunggulannya, drone China terbaru ini adalah satu-satunya drone di kelasnya yang mampu melakukan misi serangan dan pengintaian di China. CASIC juga mengklaim, WJ-700 merupakan jenis drone yang masih langka.
Baca Juga: Jet tempur tak berawak bakal jadi senjata baru Jepang untuk hadapi China
Sebagai drone tempur, drone China ini mampu melakukan serangan presisi udara-ke-permukaan dalam berbagai situasi seperti serangan darat stand-off, anti-kapal, dan serangan anti-radiasi.
"Karena ukurannya yang besar, WJ-700 sanggup membawa amunisi yang lebih besar seperti rudal anti-kapal dan senjata stand-off yang memungkinkan drone untuk melancarkan serangan dari luar zona cakupan tembakan anti-pesawat musuh," ungkap pakar militer China, Wei Dongxu, seperti dikutip dari Global Times.
Dalam pertempuran, drone WJ-700 kemungkinan besar akan ditugaskan untuk menargetkan instalasi radar, kapal perang, dan pusat komando, sehingga bisa segera melumpuhkan jalur koordinasi.
CASIC pertama kali memperkenalkan konsep WJ-700 pada gelaran Airshow China di Zhuhai bulan November 2018 lalu. Berdasarkan poster yang dipamerkan saat itu, WJ-700 memiliki bobot lepas landas maksimal 3.500 kilogram, dengan daya tahan maksimal 20 jam.
Setelah ini, WJ-700 diharapkan bisa menjadi produk andalan industri militer China di pasar internasional. Penjualan drone China ini diperkirakan akan melebihi 110 miliar yuan dalam 10 tahun ke depan.