kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses mengendalikan corona tanpa lockdown, ini strategi Korea Selatan


Rabu, 15 April 2020 / 15:20 WIB
Sukses mengendalikan corona tanpa lockdown, ini strategi Korea Selatan
ILUSTRASI. Seorang pria mengenakan masker sebagai langkah pencegahan terhadap virus corona di atas kereta api di Seoul, Korea Selatan, 5 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Basis data yang akan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) operasikan itu memberikan para peneliti epidemiologis data realtime pasien, termasuk keberadaan mereka, waktu yang mereka habiskan di lokasi tertentu, rekaman CCTV, dan transaksi kartu kredit.

Itu bisa memotong waktu untuk melacak pergerakan pasien, dari sekitar satu hari menjadi hanya 10 menit, menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT), yang punya inisiatif "kota pintar".

Seiring informasi yang KCDC unggah, sistem ini mengumpulkan data dari Badan Kepolisian Nasional, Asosiasi Kredit Kredit Korea, tiga perusahaan telekomunikasi, dan 22 perusahaan kartu kredit.

Mengutip Reuters, Lee Soo-young, Direktur Institute for Artificial Korea Advanced Institute of Science and Technology, mengatakan, teknologi itu akan membantu penyelidik melacak kasus secara lebih efisien, bahkan jika itu mengangkat masalah privasi.

Tapi, MOLIT menyatakan, penyelidik perlu mendapatkan persetujuan polisi untuk melihat informasi, dan akses ke basis data mereka batasi untuk pengguna yang berwenang guna memastikan kerahasiaan informasi pribadi.

Baca Juga: Melonjak dua kali lipat, pasien sembuh kembali positif corona di Korea

MOLIT menambahkan, basis data akan pemerintah hapus ketika wabah virus corona sudah lenyap.

Menguji pelancong dari luar negeri

Strategi pertahanan Korea Selatan lainnya adalah meningkatkan kontrol perbatasan. Menurut KCDC, sekitar setengah dari kasus baru dalam beberapa pekan terakhir melibatkan orang yang datang dari luar negeri.

Alih-alih larangan langsung, Korea Selatan menggunakan pengujian luas dan pelacakan dengan teknologi untuk memungkinkan orang melakukan perjalanan ke negara itu. Pengujian dan karantina wajib sekarang berlaku untuk hampir semua kedatangan dari luar negeri, termasuk warga Korea Selatan.

Korea Selatan memasang fasilitas tersebut pada bulan ini di Bandara Internasional Incheon, Seoul, untuk menguji siapa saja yang datang dengan gejala virus corona. Mereka yang tidak menunjukkan gejala juga akan diuji tiga hari kemudian.

Baca Juga: Apa rahasia di balik kesuksesan Vietnam menahan penularan corona? Ini bocorannya




TERBARU

[X]
×