Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Orang yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang baru diharapkan mendapatkan suntikan kedua 21 atau 28 hari setelah yang pertama. Lama jeda waktu tergantung pada produsennya.
Tetapi apa yang terjadi jika seseorang melewatkan tenggat waktu itu sehari, seminggu atau bahkan lebih lama?
"Ada jawaban regulasi dan ada pengamatan ilmiah," kata Moncef Slaoui, wakil pemimpin Operation Warp Speed AS, upaya pengembangan vaksin pemerintah federal, dalam konferensi pers hari Rabu seperti yang dilansir USA Today.
Vaksin yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 21 hari. Sedangkan vaksin Moderna memiliki selang waktu 28 hari.
Baca Juga: Ini tiga negara yang sudah beri persetujuan vaksin corona Pfizer
Slaoui yang juga merupakan ahli imunologi yang menghabiskan 30 tahun karirnya dalam pengembangan vaksin, menjelaskan, dari perspektif ilmiah, ketepatan seperti itu tidak begitu penting dan sistem kekebalan umumnya merespons lebih baik ketika ada kesenjangan yang lebih lebar antara vaksinasi.
Tetapi selama pandemi, ketika risiko penularan tinggi, dia mencatat bahwa orang lebih baik mendapatkan suntikan kedua - dan dilindungi sepenuhnya - sesuai dengan jadwal resmi.
Baca Juga: Tingkatkan vaksin corona gratis, Menkes sebut ada 54 juta vaksin dari COVAX
"Jika ada penularan penyakit yang signifikan, seperti yang terjadi di sini, kami harus benar-benar mendapatkan dosis kedua persis seperti yang telah dipelajari," katanya.