kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Survei Reuters: Tak sampai separo orang AS yang ingin Trump lengser


Jumat, 20 Desember 2019 / 07:27 WIB
Survei Reuters: Tak sampai separo orang AS yang ingin Trump lengser
ILUSTRASI. Aksi dukungan atas pemakzulan dan pencopotan Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill, Washington, 18 Desember 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kurang dari separo penduduk negeri uak Sam yang ingin Presiden Donald Trump dicopot dari jabatannya, menyusul pemakzulannya oleh DPR Amerika Serikat (AS).

Hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang rilis Kamis (19/12) menunjukkan fakta itu, sekaligus menghadirkan tantangan bagi Partai Demokrat yang berusaha "mengusir" Trump dari Gedung Putih

Ketika ditanya tentang tuduhan impeachment, survei memperlihatkan, 53% responden setuju Trump menyalahgunakan jabatannya dan 51% setuju dia menghalangi Kongres.

Baca Juga: Satu-satunya harapan Trump saat ini ada pada pemimpin Senat McConnell

Tapi, hanya sekitar 42% responden, kebanyakan dari mereka pemilih Demokrat, mengatakan, Kongres harus menjatuhkan sanksi utama dan menurunkan Trump dari jabatannya, karena Senat memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Lalu, sebanyak 17% responden menyatakan, Kongres hanya harus menegur secara resmi Trump, dan 29% lainnya ingin tuduhan pemakzulan disetop. Sementara sisanya tidak memiliki pendapat.

Trump, Presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah AS, akan menghadapi persidangan impeachment awal tahun depan di Senat. Partai Republik yang mengendalikan majelis ini sebagian besar mendukung Trump dalam seluruh proses di DPR. 

Ketua Kongres Senator Mitch McConnell mengatakan, tidak ada kemungkinan Presiden dihukum.

Publik tetap terpecah tajam soal pemakzulan Trump, yang mengecam proses impeachment sebagai perburuan para penyihir dan upaya ilegal untuk menggulingkannya dari jabatan sebagai Presiden.

Secara keseluruhan, hanya 44% publik AS yang menyetujui penanganan pemakzulan Trump oleh DPR, sementara 41% lainnya tidak setuju.

Baca Juga: Dan, Trump pun jadi Presiden AS ketiga yang dimakzulkan

Dan, saat ditanya bagaimana perasaan mereka terhadap Presiden pasca pemakzulan, sebanyak 26% menjadi lebih mendukung Trump, 20% kurang mendukung, dan 48% tidak mengubah pandangan mereka.

"Jika Trump dibebaskan dan dia melakukan putaran kemenangan, itu benar-benar bisa menjadi minus baginya," kata pengamat politik Universitas Michigan Nicholas Valentino. "Itu bisa menjadi alat mobilisasi untuk Demokrat".

Reuters/Ipsos melakukan jajak pendapat secara online dalam bahasa Inggris di seluruh AS. Ada 1.108 orang menjadi responden dalam survei daring pada 18-19 Desember lalu dan memiliki interval kredibilitas, ukuran ketepatan, 3%.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×