kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah Wuhan, China isolasi Kota Huanggang demi cegah virus corona


Kamis, 23 Januari 2020 / 17:30 WIB
Setelah Wuhan, China isolasi Kota Huanggang demi cegah virus corona
ILUSTRASI. Seorang karyawan mengenakan masker memonitor alat pemindai yang mendeteksi suhu tubuh penumpang di dalam Stasiun Hankou di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 21 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Bukan cuma Wuhan, Kota Huanggang di China hari ini (23/1) juga menangguhkan sistem bus umum dan keretaapi, menyusul wabah virus corona baru yang semakin mengganas.

Reuters mengutip siran televisi publik Huanggang melaporkan, Pemerintah Huanggang juga memerintahkan tempat-tempat hiburan dalam ruangan termasuk bioskop dan kafe internet untuk tutup.

Selain itu, Pemerintah Huanggang, kota berpenduduk sekitar 6 juta orang yang letaknya 70 kilometer dari Wuhan, meminta masyarakat untuk tidak meninggalkan kota selain untuk keperluan mendesak.

Baca Juga: Efek virus corona, AirAsia membatalkan semua penerbangan ke Wuhan

Pemerintah Wuhan, kota yang menjadi titik awal penyebaran virus corona baru, menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar kota mulai pukul 10 pagi.

Stasiun keretaapi di kota terdekat ketiga dari Wuhan, Ezhou, yang memiliki populasi lebih dari satu juta, juga akan ditutup mulai malam ini, meskipun tidak ada langkah-langkah lain yang diumumkan

Sejauh ini, virus corona baru sudah menewaskan 17 orang dan menginfeksi hampir 600 lainnya di China. Virus ini telah menyebar ke luar China, seperti Amerika Serikat dan Thailand.

Baca Juga: Sumber asli dari virus corona baru? Kemungkinan ular krait

Ular krait kemungkinan merupakan sumber asli dari virus corona baru yang sudah memicu wabah pneumonia, penyakit pernapasan yang mematikan, di China. Temuan ini merupakan hasil penelitian awal.

Ular dengan nama Latin Bungarus multicinctus ini adalah spesies ular elapid yang sangat berbisa yang ditemukan di sebagian besar China Tengah dan Selatan serta Asia Tenggara. Masyarakat Indonesia menyebutnya ular weling.

Melansir CNN.com, para peneliti menggunakan analisis kode protein yang disukai virus corona baru dan membandingkannya dengan kode protein dari virus corona yang ditemukan di hewan yang berbeda, seperti burung, ular, marmut, landak, dan kelelawar.

Baca Juga: Cegah virus corona, Kemenhub perketat pemeriksaan penumpang di bandara dan pelabuhan

Yang mengejutkan, mereka menemukan kode protein pada 2019-nCoV, sebutan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk virus corona baru, paling mirip dengan yang ada pada ular. nCov singkatan dari novel coronavirus.

Laporan menunjukkan, ular juga dijual di pasar makanan laut di Wuhan, meningkatkan kemungkinan 2019-nCoV mungkin telah melompat dari ular ke manusia pada awal wabah virus itu.




TERBARU

[X]
×