kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Swedia akan uji coba teknologi blockchain untuk transaksi properti


Selasa, 06 Maret 2018 / 22:15 WIB
Swedia akan uji coba teknologi blockchain untuk transaksi properti
ILUSTRASI. Ilustrasi Blockchain NEM untuk Industri


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Swedia bersiap mengadopsi teknologi blockchain dalam transaksi properti. Otoritas pemetaan tanah dan pendaftaran properti Swedia, Lantmäteriet, akan menjadi lembaga pertama di dunia yang akan mengizinkan penggunaan mata uang crypto dalam transaksi jual-beli properti.

Mengutip Wall Street Journal, Lantmäteriet akan melakukan uji coba transaksi perdana beberapa bulan mendatang. Saat ini Lantmäteriet sedang mendata sukarelawan yang ingin membeli atau menjual properti lewat sistem blockchain.

Lantmäteriet cukup percaya diri sistem yang akan diuji coba ini bakal sukses. "Dari sudut pandang teknologi, kami cukup siap," ujar Mats Snäll, Chief Digital Officer Lantmäteriet dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (6/3).

Menurutnya, sistem ini akan memungkinkan kesepakatan ditandatangani dan didaftarkan bahkan ketika pembeli atau penjual tidak hadir secara fisik di Swedia.

Untuk menciptakan struktur transaksi real estate di blockchain, Lantmäteriet bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Telia Co. Ab dan firma konsultan hukum Kairos Future serta perusahaan teknologi blockchain, ChromaWay AB.

Namun, jalan Lantmäteriet bukan tanpa rintangan. Hingga saat ini hukum Swedia tidak menerima tanda tangan digital untuk mendaftarkan penjualan atau pembelian properti.

Dus, hukum properti Swedia harus diubah terlebih dahulu, sebelum sistem blockchain ini diterapkan secara penuh paska uji coba.

Penggunaan teknologi blockchain juga sudah dilirik oleh negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), India dan Georgia. Raksasa teknologi seperti International Business Machines Corp. dan startup pengembang teknologi blockchain, R3 CEV juga telah menguji penggunaan teknologi untuk merekam transaksi properti.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×