kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swedia Membentuk Badan Pertahanan Psikologis untuk Melawan Hoax Jelang Pemilu


Kamis, 06 Januari 2022 / 13:41 WIB
Swedia Membentuk Badan Pertahanan Psikologis untuk Melawan Hoax Jelang Pemilu
ILUSTRASI. Bendera Swedia


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Pada bulan September mendatang, Swedia akan mengadakan pemilihan parlemen. Demi mencegah beredarnya hoax atau berita palsu di masa kampanye, pemerintah Swedia kini membentuk badan khusus bernama Badan Pertahanan Psikologis.

Dilansir dari Euronews, Badan Pertahanan Psikologis mulai beroperasi pada 1 Januari lalu. Badan ini pada dasarnya dibentuk untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggapi dampak pengaruh informasi yang tidak semestinya dan informasi menyesatkan lainnya.

Lebih lanjut, badan tersebut juga akan bekerja untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat dan menyediakan ruang yang baik bagi masyarakat untuk menyampaikan opininya.

"Kami akan mempertahankan masyarakat terbuka dan demokratis serta opini bebas kami dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan menanggapi pengaruh yang tidak pantas dan informasi menyesatkan lainnya yang ditujukan pada kepentingan Swedia atau masyarakat Swedia itu sendiri," ungkap Badan Pertahanan Psikologis dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: AS dan Jerman Kompak Berikan Dukungan kepada Ukraina jika Invasi Rusia Terjadi

Badan intelijen Swedia telah sejak lama menyoroti peredaran informasi jelang pemilu, termasuk indikasi adanya peran negara asing dalam mempengaruhi opini masyarakat.

Pada tahun 2018, badan intelijen domestik Swedia mengatakan kekuatan asing tidak melakukan kampanye komprehensif untuk mempengaruhi pemilihan parlemen Swedia.

Di sisi lain, mereka percaya bahwa kekuatan asing memberikan pengaruh pada Swedia dalam jangka panjang.

Saat ini Badan Pertahanan Psikologis juga akan mengawasi pergerakan negara-negara asing, meskipun tidak menyebutkan negara mana pun yang dicurigai berpartisipasi dalam kampanye disinformasi.

Mereka akan fokus untuk memberikan dukungan kepada penduduk, lembaga, kota, media, organisasi pertahanan sukarela dan masyarakat sipil, serta menjadi penghubung untuk semua pihak tersebut.




TERBARU

[X]
×