kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,17   -6,38   -0.70%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swedia: Rusia bisa jadi pemenang dalam perang lawan NATO, dengan merebut Eropa Utara


Selasa, 16 Maret 2021 / 23:30 WIB
Swedia: Rusia bisa jadi pemenang dalam perang lawan NATO, dengan merebut Eropa Utara


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Badan Penelitian Pertahanan (IFO) Kementerian Pertahanan Swedia menyatakan, dalam perang di Eropa Utara, Rusia bisa mengalahkan negara-negara Baltik, menunda pasukan NATO datang untuk membantu mereka dan mengamankan wilayah tersebut.

IFO melakukan simulasi perang untuk menentukan keseimbangan kekuatan di Eropa Tengah dan Utara, yang mereka sebut "skenario mimpi buruk", yang membuat Rusia menyerang Lituania melalui negara tetangganya, Belarusia. 

Simulasi itu mengasumsikan seluruh aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) akan terseret ke dalam konflik langsung yang belum pernah terlihat di benua itu sejak akhir Perang Dunia Kedua, tetapi penggunaan senjata nuklir dikecualikan.

"Di atas kertas, korelasi kekuatan memberi Rusia prospek yang baik untuk sukses, jika konflik bisa dipersingkat dan hasilnya diputuskan lebih awal," kata IFO dalam laporannya, seperti dikutip RT. 

Baca Juga: Patriot kurang mumpuni, Rusia sebut Arab Saudi berpotensi beli rudal S-400

Serangan mendadak yang memungkinkan tentara Rusia untuk menyelesaikan masalah di Baltik dan bergabung dengan pasukan yang ditempatkan di eksklaf Kaliningrad akan sangat penting, sebelum serangan udara jarak jauh AS, Inggris, dan Prancis tiba.

Di sisi lain, IFO berpendapat, peluang terbaik NATO untuk mencapai jalan buntu adalah menyangkal superioritas udara Rusia dan bertahan sampai pesawat tempur tiba. 

Faktor utama di balik kesuksesan Rusia

Namun, IFO menambahkan, "masalah bagi NATO adalah pasukan daratnya yang ringan, dengan artileri mereka yang lemah, memiliki peluang yang masuk akal akan bergantung pada dukungan udara terdekat". 

"Faktor utama di balik kesuksesan Rusia adalah keuntungan dalam inisiatif dan kejutan, jumlah, mekanisasi, dan, paling tidak, dalam volume dan jangkauan tembakan tidak langsung (seperti artileri dan amunisi jarak jauh lainnya)," sebut IFO.

Baca Juga: Moskow sebut negara Barat tidak berani serang langsung Rusia, ini alasannya

Awal pekan ini, para pejabat Rusia membantah klaim dari pensiunan jenderal Polandia, Waldemar Skrzypczak, yang memperingatkan, negeri beruang merah bisa melakukan manuver serupa dan mengalahkan pasukan NATO di Latvia, Lituania, dan Estonia hanya dalam dua hari.

Hanya, Anton Alikhanov, Gubernur Kaliningrad, mengecam gagasan bahwa Rusia sedang mencari penaklukan cepat. Menurutnya, Rusia tidak akan menerapkan rencana perang itu, "karena kami tidak ingin melukai tetangga kami".

“Berhenti menyusun strategi tentang siapa yang akan menyerang di mana dan tank mana yang akan melaju di atas batu paving mana. Kita perlu menangani masalah lain," kata Alikhanov, seperti dilansir RT.

“Kami memiliki program kerjasama lintas batas yang sangat baik dengan Polandia," imbuh dia.

Selanjutnya: Penjualan jet tempur Su-35 dan Su-57, Rusia siap negosiasi dengan Turki




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×