kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taipan properti China mulai melahap bisnis di Hong Kong


Jumat, 09 April 2021 / 18:14 WIB
Taipan properti China mulai melahap bisnis di Hong Kong
ILUSTRASI. Warga menikmati pemandangan matahari tenggelam di antara gedung pencakar langit saat berlangsungnya sidang UU Keamanan Nasional, di Hong Kong, China, Senin (29/6/2020). REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Taipan Properti asal China daratan perlahan mulai membangun kehadiran di Hong Kong dengan mengambil sebidang tanah bahkan surat kabar lokal terkemuka. Kwok Ying shing dari Kaisa Group Holdings Ltd yang berbasis di Shenzhen menjadi salah satu taipan China yang paling aktif melebarkan bisnis di Hong Kong dengan banyak melalukan pembelian atau investasi. 

Langkah konglomerat ini tentu menggarisbawahi pengaruh elit China yang berkembang di kawasan bekas koloni Inggris itu, karena statusnya sebagai pusat keuangan global kini menunjukkan tanda-tandang memudar.

Melansir artikel Bloomberg, Jumat (9/4) Kaisa membeli empat situs di seluruh kota Hong Kong seharga 7,1 miliar yuan atau sekitar US$ 1,1 miliar pada tahun 2020 menurut arsip pertukaran. Salah satu investasi terbarunya adalah pengambilalihan 50% saham senilai 3,2 miliar yuan di sebidang tanah perumahan di lingkungan Kai Tak yang sedang naik daun milik pengusaha Pan Sutong. 

Baca Juga: Makin Panas! Kapal induk & kapal serbu amfibi AS gelar latihan di Laut China Selatan

Ambisi taipan yang hanya berfokus di properti ini pun mulai melebar. Kwong Hiu Ting, putri sang konglomerat yang berusia 20-an akhir juga telah setuju untuk memborong saham mayoritas di salah satu surat kabar Hong Kong yang paling banyak beredar, Sing Tao News Corp Ltd awal tahun 2021. 

Kesepakatan itu jelas mengejutkan banyak orang, karena Kaisa maupun pewaris perusahaannya tidak banyak dikenal di Hong Kong. Tapi yang jelas, kehadiran mereka tetap kecil jika dibandingkan dengan klan properti lokal, yang mengontrol industri mulai dari telekomunikasi hingga jaringan supermarket. 

Meski begitu, perusahaan asal China diperkirakan akan lebih dominan menyusul kebijakan tegas Pemerintah China baru-baru ini atas Hong kong yang memberi ruang bagi warga negara China untuk berekspansi di sana. Pemerintah di Beijing juga akan menyambut lebih banyak perusahaan China yang melebarkan sayap di Hong Kong untuk meningkatkan sentimen bisnis dan menciptakan peluang kerja, menurut Gary Ng seorang ekonom di Natixis. 

Menurutnya, kehadiran perusahaan asal China akan merekrut lebih banyak orang di Hong Kong untuk membantu pemerintah menstabilkan dampak negatif dari situasi saat ini. Baik secara ekonomi maupun politik. Aliran dana dari China juga akan memberikan dorongan pada pasar properti Hong Kong yang sedang dalam fase fluktuatif. 

Baca Juga: Otoritas China hentikan pendaftaran baru di sekolah bisnis Jack Ma

Bank-bank global juga telah banyak menutup ruang kantor di kawasan bisnis yang berharga, sementara banyak penduduk yang mempertimbangkan untuk pergi ke Inggris berdasarkan kebijakan visa barunya. "Perusahaan melihat potensi pasar yang menarik di Hong Kong, salah satu kota inti Greater Bay Area dan Kaisa Group yakin dengan prospek Hong Kong dalam jangka panjang," tulis perusahaan dalam keterangan resminya. 

Grup raksasa China tersebut akan terus secara aktif menjajaki investasi dan peluang bisnis di daerah tersebut. Sementara pembelian surat kabar Kwok Hiu Ting merupakan bentuk investasi pribadi, menurut juru bicara perusahaan. 

Selanjutnya: China ke AS: Haruskah kapal perang kami ke Teluk Meksiko untuk menunjukkan kekuatan?




TERBARU

[X]
×