Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir CNN, selama tur media di fasilitas penelitian penerbangan institut pada hari Selasa, wartawan melihat dari jarak dekat berbagai drone tempur dan pengawasan yang dikembangkan oleh para ahli Taiwan.
Salah satu drone pengintai baru adalah UAV Albatross II, yang mampu melakukan pengawasan dalam waktu lama dan melacak kapal angkatan laut di atas laut menggunakan kecerdasan buatan.
Drone ini mampu bertahan di udara terus menerus selama 16 jam dan memiliki jangkauan maksimum lebih dari 300 kilometer (186 mil), institut tersebut mengatakan kepada wartawan.
Drone pengintai baru lainnya yang disorot adalah UAV Cardinal III portabel, yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal, dan dirancang untuk memantau kegiatan di sepanjang garis pantai, kata lembaga itu.
Baca Juga: Xi Jinping Resmi Dilantik Jadi Presiden China untuk Periode ke-3
Jenis drone tempur baru lainnya juga dirancang untuk memanfaatkan sistem satelit GPS dan teknologi pelacakan gambar untuk melancarkan serangan.
Beberapa drone militer pribumi yang sudah digunakan oleh militer Taiwan juga dipamerkan – termasuk UAV Ketahanan Panjang Ketinggian Menengah yang mampu melakukan pengawasan jarak jauh dan memberikan peringatan udara dan laut tingkat lanjut, tambah institut tersebut.
Wartawan diinformasikan bahwa spesifikasi seputar kemampuan drone tidak akan diungkapkan karena dianggap rahasia oleh pemerintah Taiwan.