kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.584   4,00   0,02%
  • IDX 8.247   -4,16   -0,05%
  • KOMPAS100 1.128   -2,39   -0,21%
  • LQ45 795   -4,88   -0,61%
  • ISSI 294   2,56   0,88%
  • IDX30 416   -2,30   -0,55%
  • IDXHIDIV20 468   -4,85   -1,03%
  • IDX80 124   -0,41   -0,33%
  • IDXV30 134   -0,54   -0,40%
  • IDXQ30 130   -1,11   -0,85%

Taiwan menegaskan tidak memerlukan izin China untuk mengikuti pertemuan WHO


Rabu, 12 Februari 2020 / 18:31 WIB
Taiwan menegaskan tidak memerlukan izin China untuk mengikuti pertemuan WHO
ILUSTRASI. Tinjauan pertemuan dewan eksekutif tentang pemutakhiran wabah koronavirus di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. Foto diambil dengan lensa mata ikan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

WHO, menanggapi pertanyaan dari Reuters, mengatakan bahwa tujuan pertemuan itu adalah untuk mengumpulkan para ilmuwan global terkemuk untuk menetapkan prioritas penelitian dan mempercepat generasi informasi ilmiah kritis dan alat medis yang paling dibutuhkan untuk berkontribusi merespons darurat virus corona baru.

Pengecualian WHO terhadap keterlibatan tim Taiwan menjadi titik pertikaian antara China dan Amerika Serikat pekan lalu, setelah duta besar AS untuk PBB di Jenewa mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa badan tersebut harus berurusan langsung dengan pemerintah Taiwan.

China, yang mengatakan Beijing telah mewakili Taiwan di WHO, menuduh Amerika Serikat melakukan "hype-up" politik tentang masalah ini.

Baca Juga: Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS

China dan WHO mengatakan mereka telah memastikan Taiwan tetap up to date dengan perkembangan virus dan bahwa komunikasi dengan pulau itu lancar.

Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis mengatakan bahwa ia sendiri memiliki hak untuk mewakili 23 juta orang di pulau itu, bahwa ia tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok, dan tidak perlu diwakili oleh Tiongkok.

Baca Juga: Menlu Retno bahas opsi pemulangan WNI terduga teroris dengan PBNU




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×