kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,54   0,99   0.11%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taiwan menegaskan tidak memerlukan izin China untuk mengikuti pertemuan WHO


Rabu, 12 Februari 2020 / 18:31 WIB
Taiwan menegaskan tidak memerlukan izin China untuk mengikuti pertemuan WHO
ILUSTRASI. Tinjauan pertemuan dewan eksekutif tentang pemutakhiran wabah koronavirus di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. Foto diambil dengan lensa mata ikan.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan kehadiran tim mereka dalam pertemuan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pekan ini untuk meneliti virus corona baru merupakan hasil pembicaraan langsung antara pulau tersebut dengan badan kesehatan dunia tersebut.

Taiwan menegaskan mereka tidak memerlukan izin China untuk melakukan itu.

Mengutip Reuters, Rabu (12/2), Taiwan tidak menjadi anggota WHO karena keberatan dari China. Negeri Tirai Bambu tersebut mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang tidak patuh dan bukan negara terpisah. Hal ini menyulitkan Taiwan untuk mencegah wabah virus corona karena keterbatasan informasi.

Baca Juga: Setelah China, kini giliran pesawat pembom AS yang terbangi langit Taiwan

Taiwan mengeluh ke WHO karena tidak mendapatkan informasi yang diperlukan dan menuduh China memberikan informasi yang salah kepada WHO mengenai jumlah korban virus corona di Taiwan yang mencapai 18 kasus.

Namun berkat terobosan diplomatik tersebut, para ahli kesehatan Taiwan diizinkan berpartisipasi dengan tim WHO. Juru Bicara Kementerian Taiwan Joanne Ou menuding China berupaya mengambil keuntungan untuk sesuatu yang tak pantas.

“Partisipasi para ahli kami di forum WHO ini adalah pengaturan yang dibuat oleh pemerintah kami dan WHO secara langsung. Itu tidak perlu persetujuan China, "tambah Ou.

Baca Juga: WHO resmi memberi nama virus corona, ini dia namanya

Para ahli kesehatan Taiwan mengambil bagian dalam Tim WHO dalam kapasitas pribadi dan mereka tidak menggunakan identitas kewarganegaraan Taiwan ketika bergabung dengan forum tersebut.

WHO, menanggapi pertanyaan dari Reuters, mengatakan bahwa tujuan pertemuan itu adalah untuk mengumpulkan para ilmuwan global terkemuk untuk menetapkan prioritas penelitian dan mempercepat generasi informasi ilmiah kritis dan alat medis yang paling dibutuhkan untuk berkontribusi merespons darurat virus corona baru.

Pengecualian WHO terhadap keterlibatan tim Taiwan menjadi titik pertikaian antara China dan Amerika Serikat pekan lalu, setelah duta besar AS untuk PBB di Jenewa mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa badan tersebut harus berurusan langsung dengan pemerintah Taiwan.

China, yang mengatakan Beijing telah mewakili Taiwan di WHO, menuduh Amerika Serikat melakukan "hype-up" politik tentang masalah ini.

Baca Juga: Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS

China dan WHO mengatakan mereka telah memastikan Taiwan tetap up to date dengan perkembangan virus dan bahwa komunikasi dengan pulau itu lancar.

Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis mengatakan bahwa ia sendiri memiliki hak untuk mewakili 23 juta orang di pulau itu, bahwa ia tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok, dan tidak perlu diwakili oleh Tiongkok.

Baca Juga: Menlu Retno bahas opsi pemulangan WNI terduga teroris dengan PBNU




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×