Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China bakal mengambil langkah drastis jika Taiwan melakukan upaya menuju kemerdekaan, seorang pejabat Beijing memperingatkan pada Rabu (29/12).
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan dalam dua tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya.
China bersedia untuk mencoba yang terbaik untuk mencari reunifikasi damai dengan Taiwan. Tetapi, akan bertindak jika ada garis merah pada kemerdekaan yang dilanggar, Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, menegaskan.
"Jika pasukan separatis di Taiwan yang mencari kemerdekaan memprovokasi, mengerahkan kekuatan, atau bahkan menerobos garis merah, kami harus mengambil tindakan drastis," tegas Ma pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: China: Taiwan Adalah Pengembara yang pada Akhirnya akan Pulang
Taiwan muncul sebagai faktor kunci dalam ketegangan hubungan antara China dan Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata pulau itu meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.
China secara teratur menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
Ma mengatakan, provokasi oleh pasukan pro-kemerdekaan Taiwan dan "intervensi eksternal" bisa tumbuh "lebih tajam dan lebih intens" dalam beberapa bulan mendatang.
“Tahun depan, situasi Selat Taiwan akan menjadi lebih kompleks dan parah,” katanya.
Beijing telah mengirim misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir untuk menekan Taiwan. Ma pun menambahkan, tidak akan menyerah pada ancaman.