kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taiwan Menuju Kemerdekaan, China bakal Ambil Langkah Drastis


Rabu, 29 Desember 2021 / 15:48 WIB
Taiwan Menuju Kemerdekaan, China bakal Ambil Langkah Drastis
ILUSTRASI. Bendera China dan Taiwan ditampilkan di samping pesawat militer dalam foto ilustrasi yang diambil 9 April 2021.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China bakal mengambil langkah drastis jika Taiwan melakukan upaya menuju kemerdekaan, seorang pejabat Beijing memperingatkan pada Rabu (29/12).

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan dalam dua tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

China bersedia untuk mencoba yang terbaik untuk mencari reunifikasi damai dengan Taiwan. Tetapi, akan bertindak jika ada garis merah pada kemerdekaan yang dilanggar, Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, menegaskan.

"Jika pasukan separatis di Taiwan yang mencari kemerdekaan memprovokasi, mengerahkan kekuatan, atau bahkan menerobos garis merah, kami harus mengambil tindakan drastis," tegas Ma pada konferensi pers, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China: Taiwan Adalah Pengembara yang pada Akhirnya akan Pulang

Taiwan muncul sebagai faktor kunci dalam ketegangan hubungan antara China dan Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata pulau itu meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal.

China secara teratur menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.

Ma mengatakan, provokasi oleh pasukan pro-kemerdekaan Taiwan dan "intervensi eksternal" bisa tumbuh "lebih tajam dan lebih intens" dalam beberapa bulan mendatang.

“Tahun depan, situasi Selat Taiwan akan menjadi lebih kompleks dan parah,” katanya.

Beijing telah mengirim misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan dalam beberapa bulan terakhir untuk menekan Taiwan. Ma pun menambahkan, tidak akan menyerah pada ancaman.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×