kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.464   19,00   0,12%
  • IDX 7.137   30,50   0,43%
  • KOMPAS100 1.039   5,24   0,51%
  • LQ45 810   3,58   0,44%
  • ISSI 225   1,59   0,71%
  • IDX30 423   1,97   0,47%
  • IDXHIDIV20 509   7,30   1,45%
  • IDX80 117   0,60   0,52%
  • IDXV30 122   2,18   1,82%
  • IDXQ30 139   0,78   0,57%

Taiwan Tutup Reaktor Nuklir Terakhir Setelah 40 Tahun Beroperasi


Senin, 19 Mei 2025 / 08:14 WIB
Taiwan Tutup Reaktor Nuklir Terakhir Setelah 40 Tahun Beroperasi
ILUSTRASI. Foto arsip ini diambil pada Januari 2024 yang menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Maanshan di selatan Kabupaten Pingtung, Taiwan. (Kyodo)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan resmi menutup reaktor tenaga nuklir terakhirnya pada Sabtu malam, mengakhiri masa operasional selama empat dekade.

Penutupan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menghentikan penggunaan energi nuklir, meskipun pencapaian target tersebut masih menjadi tanda tanya.

Reaktor No. 2 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Maanshan, yang terletak di selatan Kabupaten Pingtung, berhenti beroperasi sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk menghentikan tenaga nuklir setelah bencana Fukushima di Jepang pada tahun 2011.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Satu-satunya Reaktor Nuklir Alami di Dunia Berusia 1,7 Miliar Tahun

Namun, beberapa hari sebelum penutupan reaktor, parlemen Taiwan mengesahkan amandemen yang memungkinkan operator pembangkit listrik tenaga nuklir mengajukan perpanjangan lisensi hingga 20 tahun di atas batas operasional saat ini yang ditetapkan selama 40 tahun.

Melansir The Mainichi.jp, Senin (19/5), amandemen ini disetujui berkat dukungan dua partai oposisi yang saat ini menguasai mayoritas di legislatif, mengungguli Partai Progresif Demokratik yang berkuasa.

Komisi Keselamatan Nuklir Taiwan menyatakan bahwa setiap perpanjangan masa operasional reaktor tua harus memenuhi standar dan praktik keselamatan internasional guna memastikan kelayakan dan efektivitasnya.

Otoritas terkait menambahkan bahwa jika reaktor Maanshan dihidupkan kembali, prosesnya akan memerlukan waktu sekitar 16 hingga 18 bulan.

Baca Juga: Meta Akan Bangun Reaktor Nuklir untuk Penuhi Kebutuhan Energi AI

Persatuan Perlindungan Lingkungan Taiwan, sebuah organisasi konservasi, menolak rencana pengaktifan kembali reaktor tersebut.

Mereka beralasan bahwa menilai aspek keamanannya secara akurat sulit dilakukan, mengingat masa pakai seluruh peralatan dihitung berdasarkan batas usia 40 tahun.

Di sisi lain, para pendukung tenaga nuklir berpendapat bahwa mengoperasikan kembali pembangkit tersebut akan membantu mengurangi emisi karbon dan menekan tingkat polusi udara.

Baca Juga: Cara Dekorasi Tanaman Hias di Musim Liburan Akhir Tahun agar Suasana Nyaman

"Biarkan para ahli yang berbicara, bukan politisi. Keputusan tentang apakah reaktor dapat digunakan harus didasarkan pada evaluasi profesional, bukan kemauan politik," ujar Yang Chia-fa, pendiri Climate Change Pioneering Alliance.

Selanjutnya: Kinerja Laba Bersih Emiten di Kuartal I-2025 Bervariasi, Sektor Mana yang Unggul?

Menarik Dibaca: Moody's Pangkas Rating Utang AS, IHSG Cenderung Bervariasi Hari Ini (19/5)



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×