kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Ilmuwan Temukan Satu-satunya Reaktor Nuklir Alami di Dunia Berusia 1,7 Miliar Tahun


Jumat, 22 November 2024 / 14:16 WIB
Ilmuwan Temukan Satu-satunya Reaktor Nuklir Alami di Dunia Berusia 1,7 Miliar Tahun
ILUSTRASI. Pada tahun 1972, dunia ilmu pengetahuan dikejutkan oleh penemuan luar biasa di Oklo, Gabon, sebuah wilayah di Afrika Tengah.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 1972, dunia ilmu pengetahuan dikejutkan oleh penemuan luar biasa di Oklo, Gabon, sebuah wilayah di Afrika Tengah.

Para ilmuwan menemukan bukti reaktor fisi nuklir alami yang telah aktif sekitar 1,7 miliar tahun yang lalu.

Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang sifat uranium, tetapi juga mengungkapkan bahwa reaksi nuklir dapat terjadi secara spontan di alam, jauh sebelum manusia memahami teknologi nuklir.

Baca Juga: Sejarah Mengerikan di Balik Pulau Termahal di Dunia Setelah Dijual Rp 477 Miliar

Penemuan Reaktor Nuklir Alami di Oklo

Mengutip unilad.com, reaktor ini ditemukan ketika para ahli kimia mengamati kandungan uranium dalam bijih dari tambang di Oklo. Biasanya, uranium alami mengandung sekitar 0,72% isotop U-235, komponen yang dapat mengalami fisi nuklir.

Namun, di lokasi ini, kadar U-235 jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa uranium di Oklo telah mengalami reaksi fisi yang terkontrol secara alami miliaran tahun yang lalu.

Reaksi fisi ini berlangsung ketika kondisi geologis tertentu terpenuhi, seperti:

  • Konsentrasi uranium yang cukup tinggi.
  • Adanya air sebagai moderator neutron, yang membantu mempertahankan reaksi fisi.
  • Struktur batuan yang mendukung stabilitas reaksi.

Bagaimana Reaktor Alami Ini Bekerja?

Sekitar 1,7 miliar tahun lalu, kadar U-235 di uranium alami jauh lebih tinggi daripada saat ini, memungkinkan reaksi fisi terjadi secara spontan.

Baca Juga: Perdebatan Ayam atau Telur, Mana yang Lebih Dulu? Akhirnya Terpecahkan

Air hujan yang merembes ke dalam deposit uranium bertindak sebagai moderator, memperlambat neutron sehingga memungkinkan fisi berkelanjutan.

Reaksi ini berlanjut selama ratusan ribu tahun hingga kadar U-235 menurun di bawah ambang batas yang diperlukan untuk mempertahankan reaksi.

Dampak dan Signifikansi Penemuan

Seperti reaktor buatan manusia, reaktor alami di Oklo menghasilkan limbah radioaktif. Namun, selama miliaran tahun, limbah tersebut hanya bergerak beberapa meter melalui batuan sekitarnya.

Fenomena ini memberikan inspirasi bagi konsep penyimpanan geologis limbah nuklir modern, menunjukkan bahwa formasi batuan tertentu dapat menyimpan limbah radioaktif dengan aman selama periode waktu yang sangat panjang.

Meski mengandung potensi bahaya, reaktor ini tidak meledak seperti bom nuklir. Reaksi fisi alami berlangsung secara stabil dan terkontrol, tanpa lonjakan energi yang merusak. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang:

  1. Asal mula elemen berat di Bumi.
  2. Perilaku isotop radioaktif di lingkungan alami.
  3. Kemungkinan keberadaan reaktor nuklir alami di planet lain.

Baca Juga: Asteroid Ini Miliki Kandungan Logam Senilai US$10 Triliun Triliun, Bisakah Ditambang?

Fakta Menarik tentang Reaktor Oklo

  • Reaktor Oklo adalah satu-satunya reaktor nuklir alami yang diketahui di dunia.
  • Reaksi fisi di lokasi ini berlangsung sekitar 500.000 tahun sebelum akhirnya berhenti.
  • Penemuan ini memberi kepercayaan pada kemampuan alam untuk menyimpan limbah radioaktif dengan aman selama miliaran tahun.

Apakah Reaktor Serupa Bisa Muncul Lagi?

Kemungkinan terjadinya reaktor nuklir alami seperti di Oklo sangat kecil. Kondisi unik yang memungkinkan terjadinya reaksi fisi alami tidak lagi ada di Bumi modern. Sebagian besar uranium U-235 telah meluruh, sehingga tidak ada cukup bahan bakar untuk mendukung reaksi fisi spontan.

Selanjutnya: Kasus Gondongan Di Kulon Progo Melonjak 4x, Cek Cara Menyembuhkannya

Menarik Dibaca: Sebelum Tidur, Coba Konsumsi Minuman Penurun Berat Badan yang Efektif Ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×