Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Palmyra Atoll, atau dikenal juga sebagai Pulau Palmyra, merupakan salah satu pulau termahal di dunia dengan nilai pembelian mencapai US$30 juta.
Meski tidak memiliki penduduk tetap, pulau ini memainkan peran penting dalam eksplorasi ilmiah. Namun, di balik keindahannya, pulau ini menyimpan cerita mistis dan sejarah kelam yang menarik perhatian dunia.
Lokasi dan Sejarah Palmyra Atoll
Mengutip unilad.com, Palmyra Atoll terletak di Samudra Pasifik, sekitar 352 mil laut di utara khatulistiwa dan 960 mil di selatan-barat Honolulu.
Pulau ini pertama kali ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1798 oleh kapten kapal Amerika, Edmond Fanning.
Baca Juga: Perdebatan Ayam atau Telur, Mana yang Lebih Dulu? Akhirnya Terpecahkan
Dalam perjalanan menuju Asia, Fanning mengklaim dirinya dipandu oleh "intervensi supranatural" hingga tiba di lokasi tersebut.
Pada tahun 1816, sebuah kapal bajak laut Spanyol karam setelah bertempur dengan kapal lain.
Beberapa kru yang selamat dikabarkan membawa harta karun ke Palmyra dan menguburnya di sana.
Namun, hingga kini, tidak ada bukti berupa emas atau perak yang ditemukan di pulau ini.
Transformasi Lingkungan: Dari Pangkalan Militer ke Konservasi Alam
Selama Perang Dunia II, Palmyra Atoll menjadi pangkalan militer AS, yang menyebabkan kerusakan lingkungan signifikan.
Namun, pada tahun 2000, keluarga Fullard-Leos menjual pulau ini kepada The Nature Conservancy seharga $30 juta.
Organisasi tersebut bekerja sama dengan U.S. Fish and Wildlife Service untuk mengembalikan ekosistem pulau.
Saat ini, Palmyra menjadi laboratorium alam bagi para peneliti yang mempelajari pemulihan ekosistem dan dampak perubahan iklim.
Dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, pulau ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, serta menjadi pusat penelitian konservasi lingkungan.
Baca Juga: Jepang Temukan Harta Karun di Dasar Laut Senilai US$26.290.780.000
Misteri dan Kisah Mistis Palmyra
Meski kaya akan keindahan alam dan manfaat ilmiah, Palmyra juga dikenal karena cerita-cerita mistis yang melingkupinya.
Salah satu yang paling terkenal adalah "Kutukan Palmyra," yang dipopulerkan oleh penulis Curt Rowlett. Berikut beberapa cerita misteri yang terkait dengan pulau ini:
-
Aura Menyeramkan
Banyak pelaut yang mengaku merasakan perasaan mencekam saat berada di dekat pulau ini. Beberapa bahkan menggambarkan pulau tersebut sebagai "mengancam." -
Kisah Pembunuhan
Pada tahun 1974, sepasang pelaut ditemukan tewas secara mengenaskan. Sisa-sisa kerangka menunjukkan tanda-tanda kekerasan seperti penembakan, pemukulan, bahkan mutilasi dan pembakaran. -
Legenda Harta Karun Bajak Laut
Konon, kru bajak laut Spanyol yang selamat dari kapal karam membawa harta karun dan menguburnya di Palmyra. Namun, hingga kini, harta tersebut tidak pernah ditemukan. -
Fenomena Supranatural
Selain kisah Edmond Fanning, beberapa pelaut melaporkan mendengar suara "nyanyian hippie" dari pulau tersebut. Ada juga laporan tentang energi psikis yang terpancar dari Palmyra.
Baca Juga: Amerika Serikat Miliki Harta Karun 2.000.000.000 Ton Mineral Tanah Jarang
Manfaat Ilmiah di Tengah Misteri
Terlepas dari sejarah kelam dan cerita mistis, Palmyra Atoll menjadi pusat penelitian ilmiah yang vital. Pulau ini membantu para ilmuwan memahami:
-
Pemulihan Ekosistem
Proyek rehabilitasi Palmyra menjadi contoh bagaimana lingkungan yang rusak dapat dipulihkan menjadi habitat yang subur. -
Perubahan Iklim
Studi di Palmyra membantu mengungkap dampak perubahan iklim pada ekosistem laut dan darat.