kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tak adil kepada kaum Muslim, AS menghukum Beijing lewat daftar hitam 28 perusahaan


Selasa, 08 Oktober 2019 / 13:27 WIB
Tak adil kepada kaum Muslim, AS menghukum Beijing lewat daftar hitam 28 perusahaan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah AS menambah daftar hitam (blacklist) perdagangannya dengan memasukkan beberapa startup top China. Dirilisnya daftar hitam ini ditujukan sebagai hukuman bagi Beijing karena perlakuannya terhadap kelompok minoritas Muslim.

Tak pelak, langkah yang diambil AS akan semakin meningkatkan ketegangan antara kedua belah pihak menjelang perundingan perdagangan tingkat tinggi di Washington pada minggu ini.

Keputusan itu, yang hampir pasti mendapat tanggapan tajam dari Beijing, menargetkan 20 biro keamanan publik China dan delapan perusahaan termasuk perusahaan pengawas video Hikvision, SenseTime Group Ltd dan Megvii Technology Ltd.

Baca Juga: Waduh, Trump skeptis perundingan dagang dengan China akan mengalami kemajuan

Dengan masuknya 28 perusahaan ke dalam daftar hitam, mereka dilarang membeli komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS. Hal ini berpotensi melumpuhkan produksi mereka. Kebijakan ini mengikuti cetak biru yang sama yang juga digunakan oleh Washington dalam upayanya membatasi pengaruh Huawei Technologies Co Ltd dengan alasan keamanan nasional.

Para pejabat AS mengatakan, daftar hitam itu tidak terkait dengan rencana pembicaraan perdagangan pada minggu ini dengan China. Akan tetapi, hal itu menandakan sikap tegas Presiden AS Donald Trump meskipun dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia berusaha untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung selama 15 bulan.

Melansir Reuters, Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam sebuah pengarsipan “perusahaan telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye penindasan Tiongkok, penahanan massal secara sewenang-wenang, dan pengawasan teknologi tinggi terhadap warga Uighur, Kazakh, dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya.”

Baca Juga: Yuan China dan dollar Taiwan paling perkasa di Asia, rupiah dan baht tertekan

"Pemerintah AS dan Departemen Perdagangan tidak dapat dan tidak akan mentolerir penindasan brutal terhadap etnis minoritas di China," kata Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross.

Kementerian perdagangan China tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Hikvision, perusahaan China dengan nilai kapitalisasi sekitar US$ 42 miliar, mengklaim sebagai produsen peralatan pengawasan video terbesar di dunia.

SenseTime adalah salah satu unicorn AI paling berharga di dunia. Sementara Megvii, didukung oleh raksasa e-commerce Alibaba, bernilai sekitar US$ 4 miliar dan sedang mempersiapkan IPO untuk menghimpun dana segar US$ 500 juta di Hong Kong.

Baca Juga: Hindari efek domino AS-Eropa, ini dua hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah

Perusahaan-perusahaan lain yang masuk dalam daftar hitam antara lain perusahaan pengenalan suara iFlytek Co, Zhejiang Dahua Technology, Xiamen Meiya Pico Information Co dan Yixin Science and Technology Co.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×