Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Pada Selasa (24/1/2023), sejumlah warga Filipina yang menggunakan pakaian tradisional memainkan marimba bambu dan membagikan kalung dan hadiah kepada turis asing China pertama mereka sejak pandemi. Ini merupakan salah satu upaya Filipina untuk memikat kembali turis Negeri Panda itu setelah China menghapus pembatasan COVID-19.
Reuters memberitakan, pelancong asal Tiongkok tidak perlu lagi dikarantina saat pulang ke negaranya dan pemesanan tiket untuk musim liburan telah melonjak dari pasar perjalanan ke luar negeri terbesar di dunia pada tahun 2019.
"Setelah tiga tahun, saya mengunjungi Manila lagi dari China. Rasanya luar biasa, begitu banyak tempat yang menyenangkan," kata Anthony Lee, seorang pengusaha China berusia 38 tahun yang termasuk di antara sekitar 200 penumpang yang tiba dengan penerbangan Xiamen Airlines ke Manila, penerbangan pertama sejak 2020.
Menurut data pemerintah, China adalah pasar pariwisata terbesar kedua Filipina, dengan 1,7 juta pengunjung pada 2019.
Hanya 39.627 orang dari China yang berkunjung tahun lalu, ketika Filipina mulai melonggarkan pembatasannya.
"Saya belum pergi ke negara mana pun. Saya sangat senang sekarang," kata Atsushih Amemye, 28 tahun, setelah melewati imigrasi.
Baca Juga: Berkah dari Kebijakan Pencabutan Nol Covid China Bagi Perekonomian Indonesia
Pengeluaran global tahunan sebesar US$ 255 miliar oleh turis China terhenti selama pandemi dan meninggalkan lubang di pasar Asia.
Filipina, yang terkenal dengan pantai berpasir putih halus dan kehidupan lautnya yang subur, menargetkan 4,8 juta turis asing tahun ini, setelah 2,6 juta pada tahun 2022.
"Kami mengantisipasi lebih banyak turis China yang akan datang, yang akan sangat membantu kami dalam upaya kami mengubah dan memulihkan industri pariwisata," kata Menteri Pariwisata Christina Garcia Frasco kepada wartawan.
Dia menambahkan, "Niat kami tidak hanya untuk mendapatkan kembali jumlah pra-pandemi kami, tetapi untuk melampauinya."
Baca Juga: Bali Masih Jadi Destinasi Favorit Wisatawan China, Ini Buktinya
Indonesia targetkan 255.300 turis China
Sebelumnya, Indonesia sudah terlebih dulu menyambut kedatangan wisatawan China di Bali.
Melansir Kompas, pada Minggu (22/1/2023), sebanyak 210 wisatawan asal China mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam dari Bandara Internasional Bao'an Shenzhen, Guangdong, China.
Penyambutan dilakukan dengan pengalungan bunga dan pemberian souvenir kepada seluruh penumpang serta dimeriahkan tari tradisional khas Bali dan penampilan atraksi barongsai di terminal kedatangan internasional.
Sandiaga Uno mengatakan, China merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia. Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan Tiongkok sebanyak 255.300 pada tahun 2023.
Ia mengatakan, optimistis kedatangan kembali wisatawan China dapat mendukung target kunjungan wisman yang tahun ini mencapai 3,5 juta-7,4 juta kunjungan.