kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Tak Keluar Paris, Pendiri Telegram Pavel Durov Harus Bayar Jaminan US$ 5,56 Juta


Kamis, 29 Agustus 2024 / 10:31 WIB
Tak Keluar Paris, Pendiri Telegram Pavel Durov Harus Bayar Jaminan US$ 5,56 Juta
ILUSTRASI. CEO sekaligus pendiri Telegram, Pavel Durov memberikan keterangan kepada pers di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon/01/08/2017


Sumber: CNN | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID  - PARIS.Pendiri Telegram Pavel Durov sedang menjalani penyelidikan resmi dan tidak akan diizinkan meninggalkan Prancis. Hal tersebut diungkapkan oleh jaksa penuntut Prancis dalam keterangan tertulisnya Rabu (28/8).

Miliarder kelahiran Rusia itu tengah diselidiki atas beberapa dugaan pelanggaran terkait aktivitas kriminal di platform Telegram. Mulai dari dugaan keterlibatan dalam transaksi geng ilegal, pencucian uang hasil kejahatan dalam geng terorganisasi, dan penolakan untuk menyampaikan informasi kepada pihak berwenang.

Ia harus tetap berada di negara itu di bawah pengawasan pengadilan, dengan jaminan yang ditetapkan sebesar US$5,56 juta (5 juta euro) dan diharuskan melapor ke kantor polisi Prancis dua kali seminggu.

Durov dibebaskan dari tahanan polisi di Prancis pada hari sebelumnya dan dipindahkan ke pengadilan untuk diinterogasi. Penyelidikan resmi yang diumumkan Rabu malam tidak menyiratkan adanya kesalahan dalam sistem hukum Prancis, tetapi jaksa penuntut yakin ada cukup kasus untuk memerlukan penyelidikan resmi yang serius. Sampai sekarang ia belum didakwa secara resmi.

Durov, 39, ditahan di Bandara Bourget Paris pada hari Sabtu atas surat perintah yang terkait dengan kurangnya moderasi Telegram. Ia tengah diselidiki atas tuduhan yang berkaitan dengan sejumlah kejahatan, termasuk tuduhan bahwa platformnya terlibat dalam membantu penipu, pengedar narkoba, dan orang-orang yang menyebarkan pornografi anak.Telegram menjadi sasaran pengawasan karena digunakan oleh kelompok teroris dan ekstremis sayap kanan.

Baca Juga: Mengenal Pavel Durov: Pendiri Telegram dan Ayah Biologis dari 100 Anak

Ia ditahan hingga 96 jam, jumlah waktu maksimum seseorang dapat ditahan menurut hukum Prancis sebelum didakwa.

Penangkapan Durov memicu pertikaian tentang kebebasan berbicara, dan menimbulkan kekhawatiran khusus di Ukraina dan Rusia, di mana kebebasan berbicara sangat populer dan telah menjadi alat komunikasi utama di antara personel militer dan warga negara selama perang Moskow dengan negara tetangganya.

Rusia mengecam Paris pada hari Rabu atas penahanannya terhadap Durov.

“Bagi saya, semua ini sekali lagi menunjukkan sikap sejati para pemimpin Prancis, yang secara terang-terangan telah menginjak-injak norma-norma internasional di bidang perlindungan kebebasan berbicara dan berekspresi, hanya karena satu alasan - karena jika mereka melindungi standar-standar tertentu, mereka tidak hanya harus mematuhinya, mereka juga harus melindungi dan menerapkannya.” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin mengatakan bahwa keputusan untuk mengajukan tuntutan terhadap Durov sama sekali tidak politis. Ini adalah sebuah intervensi langka oleh seorang pemimpin Prancis ke dalam masalah hukum.

Asal tahu saja, Telegram diluncurkan pada tahun 2013 oleh Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi tersebut sekarang memiliki lebih dari 950 juta pengguna, menurut sebuah posting dari Durov bulan lalu, menjadikannya salah satu platform pengiriman pesan yang paling banyak digunakan di dunia.

Baca Juga: Akhirnya Presiden Prancis Macron Angkat Bicara Soal Penangkapan CEO Telegram Durov

Percakapan di aplikasi tersebut dienkripsi, yang berarti bahwa lembaga penegak hukum – dan Telegram sendiri – memiliki sedikit pengawasan terhadap apa yang diunggah pengguna.

Durov lahir di Uni Soviet pada tahun 1984, dan di usia 20-an dikenal sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia. Ia meninggalkan negara itu pada tahun 2014 dan sekarang tinggal di Dubai, tempat kantor pusat Telegram berada, sambil juga memegang kewarganegaraan Prancis. Kekayaannya diperkirakan mencapai $9,15 miliar  dan telah m




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×