kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,32   -14,41   -1.55%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak mau karyawannya terjangkit corona, Twitter mengeluarkan kebijakan ini


Rabu, 04 Maret 2020 / 08:29 WIB
Tak mau karyawannya terjangkit corona, Twitter mengeluarkan kebijakan ini


Sumber: Forbes,Xinhua | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Raksasa jejaring sosial AS, Twitter, pada hari Senin merekomendasikan kepada hampir 5.000 karyawannya untuk bekerja dari rumah di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang wabah global virus corona (COVID-19).

Mengutip Xinhua, Twitter mengatakan, pihaknya telah membuat "perubahan besar" pada kebijakannya untuk memastikan keamanan tenaga kerjanya baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia setelah sebelumnya menangguhkan semua perjalanan dan acara bisnis yang tidak penting.

"Mulai hari ini, kami sangat mendorong semua karyawan secara global untuk bekerja dari rumah jika mereka mampu," kata jaringan media sosial terkemuka yang berbasis di San Francisco di dunia.

Baca Juga: Demi cegah virus corona, mulai hari ini Singapura perluas Stay-Home Notice

Kebijakan baru itu, bertujuan untuk menurunkan kemungkinan penyebaran penyakit virus korona, kata Twitter.

Twitter mengatakan kantor pusatnya di San Francisco akan tetap buka untuk karyawan yang ingin masuk.

Karyawan Twitter yang berbasis di Daerah Administratif Khusus Hong Kong China, Jepang, dan Korea Selatan telah diminta untuk bekerja dari rumah sesuai dengan persyaratan pemerintah setempat.

Baca Juga: Semua pasien sembuh dan belum ada lagi kasus virus corona di Vietnam, ini rahasianya

Twitter telah membatalkan penampilan CEO Jack Dorsey pada konferensi Southwest, salah satu pertemuan teknologi tahunan terbesar di dunia, di Austin, Texas akhir bulan ini.

Sementara itu, mengutip Forbes, sebuah petisi dengan sekitar 20.000 tanda tangan beredar dengan harapan bahwa penyelenggara akan membatalkan acara tahunan Southwest di Austin. 

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, ada sekitar 89.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di dunia pada 2 Maret. Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan pada Senin bahwa jumlah kasus COVID-19 di AS telah naik menjadi setidaknya 91, termasuk enam kematian.

Baca Juga: New York mengkonfirmasi kasus virus corona untuk pertama kalinya

Twitter mengatakan bahwa kriteria untuk kebijakan baru ini akan "berkembang seiring waktu" karena mendapat lebih banyak informasi.




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×