kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak terduga, Donald Trump tinggalkan surat untuk Joe Biden di Gedung Putih


Kamis, 21 Januari 2021 / 08:19 WIB
Tak terduga, Donald Trump tinggalkan surat untuk Joe Biden di Gedung Putih
ILUSTRASI. Mantan Presiden Donald Trump menulis surat yang sangat murah hati kepada Joe Biden. Saul Loeb/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) mengatakan bahwa mantan Presiden Donald Trump menulis surat yang sangat murah hati kepadanya.

"Presiden menulis surat yang sangat murah hati," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih seperti yang dilansir Reuters. “Karena ini pribadi, saya tidak akan membicarakannya sampai saya berbicara dengannya. Tapi itu murah hati. "

Sementara itu, melansir People, Juru bicara Trump Judd Deere sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa Trump, 74 tahun, telah meninggalkan surat untuk Biden di Gedung Putih sebelum meninggalkan ibu kota dan berangkat ke West Palm Beach Rabu pagi.

Juru bicara itu juga tidak mengungkapkan isi catatan Trump.

Baca Juga: Lengser dari Presiden Amerika, ini warisan Donald Trump yang tak bisa dilupakan

Tradisi meninggalkan catatan untuk presiden yang akan datang dimulai dari tahun 1989, saat penyerahan kekuasaan dari Presiden Reagan kepada George H.W. Bush. Waktu itu, Regan meninggalkan catatan dengan gambar kartun gajah yang dilapisi kalkun, dengan judul: "Jangan biarkan kalkun menjatuhkanmu."

Meskipun menjadi tradisi, berita bahwa Trump telah meninggalkan surat untuk penggantinya sendiri agak tidak terduga mengingat perilaku mantan presiden dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penolakannya untuk menerima bahwa ia kalah dalam pemilihan dari Biden.

Baca Juga: Ini tiga sejarah yang diukir Kamala Harris, Wakil Presiden AS baru

Menyusul kekalahannya di bulan November dari perolehan suara populer dan electoral college, Trump menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengklaim bahwa pemilihan itu "curang" dan tidak pernah secara terbuka memberi selamat kepada saingannya, alih-alih mencoba untuk menggulingkan hasil pemilihan di pengadilan di seluruh negeri.




TERBARU

[X]
×