Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak terkejut dengan laporan yang menyebutkan kepala tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, meninggal dalam kecelakaan pesawat.
Biden menambahkan bahwa tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang luput dari pengamatan Presiden Vladimir Putin.
Para analis berpendapat bahwa insiden tersebut mungkin menjadi cara bagi Putin untuk memberi peringatan kepada orang lain yang berpotensi mengkhianatinya atau menunjukkan dukungannya terhadap militer Rusia.
Militer Rusia sempat diguncang oleh Prigozhin dengan upaya pemberontakan bersenjata yang gagal pada bulan Juni.
Baca Juga: Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, Dinyatakan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Prigozhin tercatat sebagai salah satu penumpang jet pribadi yang jatuh pada Rabu malam di utara Moskwa. Tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut, demikian menurut pihak berwenang Rusia.
Reuters belum dapat memastikan apakah ia benar-benar berada di pesawat tersebut. Namun sebuah saluran Telegram yang terkait dengan Wagner menyatakan bahwa dia telah meninggal.
Gedung Putih menyatakan bahwa Biden telah mendapatkan briefing mengenai kecelakaan tersebut. Ia mengatakan kepada para wartawan bahwa ia belum mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi. “Namun, saya tidak terkejut,” ujar Biden.
“Hampir tidak ada yang terjadi di Rusia tanpa sepengetahuan Putin, tetapi saya belum cukup tahu untuk menjawabnya dengan pasti.”
Prigozhin, yang berusia 62 tahun, memimpin pemberontakan melawan petinggi militer Rusia pada 23-24 Juni. Menurut Putin, hal tersebut berpotensi memicu perang saudara di Rusia.
Baca Juga: Keamanan Inggris: Kecelakaan Jet Prigozhin Dilakukan oleh FSB atas Perintah Putin
Bulan lalu, Biden dan Direktur CIA, William Burns, berbicara secara terpisah mengenai potensi risiko bagi Prigozhin setelah aksi pemberontakannya. Meski dengan nada bercanda, Biden mengatakan pada konferensi pers bersama Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, pada bulan Juli, “Jika saya adalah dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan. Saya akan memeriksa menu saya.”
“Namun, itu hanya candaan... Saya rasa tak satupun dari kita yang benar-benar tahu bagaimana nasib Prigozhin di Rusia akan berlangsung.”
Mengomentari hal serupa, Direktur CIA, William Burns, mengatakan, “Menurut saya, Putin adalah tipe orang yang percaya bahwa balas dendam paling nikmat disajikan dalam keadaan dingin... Jika saya adalah Prigozhin, saya tidak akan melepaskan pencicip makanan saya.”
Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Pribadi di Moskow 10 Orang Tewas, Termasuk Yevgeny Prigozhin
Pemberontakan yang dilakukan oleh Prigozhin pada bulan Juni berhasil diakhiri melalui negosiasi dan kesepakatan dengan Kremlin. Kesepakatan tersebut membuatnya setuju untuk pindah ke negara tetangga, Belarus. Meski demikian, sepertinya ia masih dapat bergerak bebas di Rusia setelah perjanjian tersebut.