Sumber: MarketWatch | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam dokumen yang diposting Rabu (8/1) di situs web NHTSA, Takata mengatakan angka 10 juta adalah perkiraan dan bahwa banyak inflator tidak pernah dipasang di kendaraan. Perusahaan mengatakan tidak mengetahui berapa banyak kendaraan yang terpengaruh.
Baca Juga: Lagi, Takata tarik produk di AS
Namun jumlahnya masih besar. Subaru, misalnya, pada hari Rabu menarik hampir setengah juta kendaraan untuk menggantikan inflator Takata yang digunakan sebagai perbaikan sementara. Penarikan mencakup kendaraan dari tahun model 2003 hingga 2014 termasuk model Forester, Baja, Impreza, WRX, Legacy dan Outback tertentu. Yang juga dibahas adalah Saab 9-2x 2005 dan 2006 yang dibuat oleh Subaru untuk General Motors.
Pemilik dapat memeriksa untuk melihat apakah kendaraan mereka termasuk mobil yang harus ditarik dengan memasukkan nomor identifikasi kendaraan 17 digit mereka di situs web NHTSA.
Baca Juga: Mazda recall 19.000 mobil di Afrika Selatan
Semua penarikan airbag Takata sedang dilakukan bertahap sesuai usia kendaraan dan lokasi. Kendaraan terdaftar lebih jauh ke selatan, di mana kondisinya panas dan lembab, mendapatkan prioritas utama.
Penarikan terakhir ini dapat mengakhiri kisah yang dimulai dengan penarikan pertama pada tahun 2001 dan terus menjadi penarikan kolektif yang digadang-gadang merupakan penarikan terbesar dalam sejarah otomotif AS.
Masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan. Takata memiliki waktu hingga akhir tahun 2020 untuk membuktikan bahwa inflator menggunakan amonium nitrat dengan bahan kimia yang menyerap kelembaban adalah aman. Jika itu tidak dapat dibuktikan, maka Takata harus menarik jutaan inflator lagi. NHTSA belum membuat keputusan tentang inflator tersebut.
Baca Juga: Produsen airbag Takata akhirnya ajukan kepailitan
Selain itu, General Motors, Ford dan Mazda mencari pengecualian dari penarikan inflator Takata pada jutaan kendaraan mereka. Perusahaan berpendapat inflator mereka aman.
Takata dibeli oleh Key Safety System milik China seharga US$ 1,6 miliar. Perusahaan penggantinya disebut Joyson Safety Systems.