Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Lonjakan harga tembaga mendatangkan cuan Freeport-McMoRan. Bahkan, laba Freeport-McMoRan di kuartal III 2025 melampaui estimasi Wall Street.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (23/10/2025), harga tembaga yang naik tinggi membantu mengimbangi penurunan produksi Freeport setelah penghentian operasi di tambang Grasberg di Indonesia.
Harga tembaga rata-rata naik selama kuartal III 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, didukung tanda-tanda permintaan yang lebih baik di Tiongkok, konsumen utama, seiring dengan komitmen pemerintah untuk menstabilkan pertumbuhan industri dan proyek pembangkit listrik tenaga air besar di Tibet.
Harga realisasi rata-rata kuartalan untuk tembaga adalah US$ 4,68 per pon, dibandingkan dengan US$ 4,30 per pon pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Harga Tembaga Sentuh Level Tertinggi 16 Bulan Senin (6/10), Dipicu Insiden Freeport
Freeport-McMoRan telah memperingatkan penurunan penjualan tembaga dan emas konsolidasi pada kuartal III 2025, menyusul penghentian operasi hampir sebulan di tambang Grasberg setelah sekitar 800.000 metrik ton material basah membanjiri lokasi tambang pada 8 September 2025.
Lumpur lumpur yang deras telah menjebak tujuh pekerja di bawah tanah, yang semuanya telah dipastikan meninggal dunia oleh perusahaan awal bulan ini.
Produksi tembaga Freeport mencapai 912 juta pound yang dapat dipulihkan selama kuartal ketiga, dibandingkan dengan 1,05 miliar pound yang dapat dipulihkan pada tahun sebelumnya. Produksi emas mencapai 287.000 ons yang dapat dipulihkan, dibandingkan dengan 456.000 ons yang dapat dipulihkan pada tahun sebelumnya.
Freeport melaporkan laba yang disesuaikan sebesar 50 sen per saham untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September, dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar 41 sen, menurut data yang dikumpulkan LSEG.
Baca Juga: Produksi Grasberg Terganggu, Freeport-McMoRan Pangkas Target Penjualan Emas & Tembaga