Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Freeport-McMoRan Inc. memperkirakan penjualan konsolidasi tembaga dan emas pada kuartal III-2025 akan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Informasi ini langsung menekan saham perusahaan tambang raksasa asal Amerika Serikat (AS) tersebut hingga turun 9% pada perdagangan pre-market Rabu (24/9/2025).
Baca Juga: Harga Tembaga Melesat Senin (22/9), Ada Apa dengan Freeport & China?
Dalam pernyataannya, Freeport menyebut penjualan tembaga akan lebih rendah sekitar 4% dan emas turun hampir 6% dibandingkan perkiraan awal.
Revisi ini tidak lepas dari insiden di tambang Grasberg, Papua, Indonesia.
Awal September lalu, Freeport sempat menghentikan sementara operasi setelah aliran material basah menutup akses ke sebagian tambang bawah tanah, sehingga jalur evakuasi tujuh pekerja terhambat.
Perusahaan kemudian melaporkan dua pekerja meninggal akibat kejadian tersebut.
Baca Juga: Dua Pekerja Freeport Indonesia Ditemukan Meninggal Dunia dalam Insiden Longsor
Freeport mengoperasikan tambang Grasberg, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.
Selain itu, perusahaan juga sedang membangun smelter di Indonesia yang sempat terbakar tahun lalu dan masih dalam kondisi tidak beroperasi.
Sebelumnya, pada Juli 2025 Freeport memperkirakan penjualan konsolidasi kuartal III mencapai 1 miliar pon tembaga dan 350 ribu ons emas.