kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Freeport Masih Tunggu Kepastian Tarif Impor Tembaga AS


Kamis, 24 Juli 2025 / 17:49 WIB
Freeport Masih Tunggu Kepastian Tarif Impor Tembaga AS
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of copper miner Freeport-McMoRan Inc is displayed on their offices in Phoenix, Arizona, U.S. June 30, 2022. REUTERS/Ernest Scheyder/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor tembaga sebesar 50% mulai 1 Agustus 2025 masih menyisakan ketidakjelasan.

CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk mengatakan hingga kini pihaknya belum menerima rincian teknis kebijakan tersebut.

“Kami masih menunggu detail tambahan terkait implementasi tarif itu,” ujar Quirk dalam paparan kinerja perusahaan, Rabu (23/7/2025) waktu setempat.

Baca Juga: Trump Terapkan Tarif Impor Tembaga 50% per Agustus, Ini Efeknya ke Freeport

Trump sebelumnya mengumumkan rencana tarif ini sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan produksi dalam negeri logam strategis, seperti tembaga, yang penting bagi kendaraan listrik, sistem kelistrikan, perlengkapan militer, hingga barang konsumsi.

Namun, belum ada penjelasan resmi mengenai jenis tembaga apa yang akan dikenakan tarif. Ketidakpastian ini membuat bingung para pelaku industri, baik dari sisi produsen, pengguna, maupun negara-negara pengekspor.

Potensi Dampak dan Strategi Freeport

Quirk menyebut belum ada informasi mengenai kemungkinan pengecualian (exemption) terhadap tarif tersebut.

Jika diterapkan, Freeport diperkirakan menjadi salah satu penerima manfaat terbesar, karena menguasai sekitar 70% produksi tembaga olahan di AS.

Baca Juga: Trump Terapkan Tarif Impor Tembaga 50% per Agustus, Ini Efeknya ke Freeport

Laporan Reuters sebelumnya memperkirakan, penerapan tarif ini bisa menambah laba Freeport hingga US$ 1,6 miliar per tahun.

Freeport memiliki tambang di AS, Chili, Peru, dan Indonesia, tempat perusahaan mengelola tambang Grasberg yang merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.

Quirk mengungkapkan, meski sebagian besar tembaga dari Indonesia biasanya dijual ke Asia, pihaknya kini mempertimbangkan pengiriman ke AS.

“Kami punya fleksibilitas untuk mengirim ke pasar yang paling masuk akal. Tidak ada kontrak jangka panjang yang mengikat untuk pasokan dari Indonesia,” ujarnya.

Freeport juga mengoperasikan salah satu dari dua smelter tembaga di AS. Perusahaan kini sedang mengkaji ekspansi kapasitas sebesar 30%, meski belum ada pembahasan dengan pemerintah AS dan tidak berencana membangun smelter baru.

Kinerja Keuangan dan Proyeksi

Harga tembaga di AS melonjak lebih dari 25% sejak pengumuman tarif.

Baca Juga: Bea Keluar Emas Bakal Diterapkan Tahun Depan, Ini Respon Bos Freeport

Namun, manajemen Freeport menyatakan permintaan masih tetap kuat dan dalam jangka panjang, harga akan tetap ditentukan oleh keseimbangan global pasokan dan permintaan.

Untuk kuartal II-2025, Freeport membukukan laba bersih disesuaikan sebesar 54 sen per saham, melampaui estimasi analis sebesar 45 sen menurut data LSEG.

Namun, saham Freeport turun sekitar 1,5% ke level US$ 45,09 pada Rabu siang waktu New York.

Freeport menargetkan penjualan tembaga dari tambang domestik mencapai 1,3 miliar pon pada 2025.

Di sisi lain, perusahaan juga memperingatkan adanya potensi kenaikan biaya pembelian di AS sekitar 5% jika pemasok meneruskan beban tarif ke konsumen.

Rata-rata harga jual tembaga Freeport pada kuartal ini sebesar US$ 4,54 per pon, naik 1,3% dibanding tahun lalu.

Untuk emas, harga rata-rata naik tajam 43% menjadi US$ 3.291 per ons. Namun, produksi tembaga Freeport pada kuartal II tercatat turun 7% secara tahunan menjadi 963 juta pon.

Selanjutnya: XLSmart (EXCL) Bidik Segmen B2B Berkontribusi 20% ke Pendapapatan

Menarik Dibaca: 100 Anak Muda ASEAN Siap Laksanakan Proyek Sosial Lintas Negara




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×