Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tank-tank Israel akhirnya berhasil memasuki jantung kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada hari Minggu (10/12). Para pemimpin Israel mengatakan, puluhan pejuang Hamas telah menyerah.
Mengutip Reuters, penduduk setempat mengatakan tank-tank tersebut telah mencapai jalan utama utara-selatan melalui kota tersebut setelah pertempuran sengit sepanjang malam.
Di saat yang sama, pesawat-pesawat tempur Israel juga melakukan serangan ke wilayah barat kota Khan Younis.
"Puluhan pejuang Hamas telah menyerah. Ini adalah awal dari berakhirnya organisasi tersebut. Menyerahlah sekarang," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hamas menyangkal klaim tersebut dan mengatakan mereka telah menghancurkan 180 kendaraan militer Israel selama pertempuran akhir pekan lalu. Hamas juga menegaskan bahwa Israel tidak bisa membawa pulang sandera tanpa melalui negosiasi.
Baca Juga: Erdogan Sebut Netanyahu Berada di Ambang Kehancuran
Khan Younis Menjadi Sasaran Baru
Setelah berminggu-minggu fokus menghancurkan wilayah utara Gaza, pekan lalu Israel melancarkan serangan darat di wilayah selatan dengan Khan Younis jadi tujuan utama dalam misi melenyapkan Hamas.
Pada Minggu pagi, suara tembakan senapan mesin terus terdengar di dekat kantor polisi pusat kota.
"Saya yakin ini adalah pertempuran terhebat yang pernah kami dengar dalam beberapa minggu terakhir. Kami tidak akan meninggalkan Jabaliya apa pun yang terjadi. Kita akan mati di sini sebagai martir atau mereka akan meninggalkan kita sendirian," kata Nasser (59), salah satu penduduk Khan Younis yang masih bertahan.
Baca Juga: Kritik AS untuk Israel: Mereka Harus Melindungi Lebih Banyak Warga Sipil Gaza
Rumah sakit utama di Khan Younis, Rumah Sakit Nasser, mulai kewalahan menerima korban tewas dan luka-luka akibat serangan militer Israel. Pada hari Minggu, rumah sakit tersebut melaporkan sudah tidak ada lagi ruang tersisa di unit gawat darurat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, mustahil untuk memperbaiki bencana di Gaza. WHO menyebut kebutuhan medis dan risiko munculnya penyakit meningkat, sementara kemampuan sistem kesehatan telah sangat berkurang.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sekitar 18.000 orang dipastikan tewas dan 49.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Ribuan orang lainnya pun dinyatakan menghilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.