kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Tarif Angkutan Laut Asia-AS Diperkirakan Terus Turun di Tengah Kekacauan Tarif


Selasa, 05 Agustus 2025 / 14:04 WIB
Tarif Angkutan Laut Asia-AS Diperkirakan Terus Turun di Tengah Kekacauan Tarif
ILUSTRASI. Tarif angkutan laut Asia-AS diperkirakan akan turun pada 2025 karena kapasitas pengiriman melebihi permintaan dan pergeseran rute perdagangan. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Tarif angkutan laut Asia-AS diperkirakan akan terus turun pada tahun 2025 karena kapasitas pengiriman melebihi permintaan dan pergeseran rute perdagangan akibat tarif dan ketegangan geopolitik. 

Meski begitu, para pakar industri memperkirakan, pengalihan rute kapal akan membatasi beberapa kerugian.

Mengutip Reuters, Selasa (5/8/2025), tarif spot rata-rata untuk kontainer dari Asia ke pantai barat dan timur AS telah merosot masing-masing sebesar 58% dan 46% sejak 1 Juni dan diperkirakan akan terus turun, menurut firma analitik pelayaran Xeneta.

Baca Juga: Pengusaha Jepang Berkomitmen dengan Pasar Indonesia meski Tarif AS Berdampak Besar

Perundingan perdagangan yang belum terselesaikan antara AS dan China menambah ketidakpastian. Para pejabat dari dua negara itu pekan lalu sepakat untuk memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari. Jalur perdagangan China-AS tetap menjadi salah satu yang paling menguntungkan bagi operator kapal kontainer.

Angkutan laut mengalami kenaikan singkat pada akhir Mei dan awal Juni karena para pengirim barang memanfaatkan jeda tarif Presiden AS Donald Trump selama 90 hari, tetapi tarif dengan cepat turun karena kapasitas melebihi permintaan, menurut data Xeneta.

"Terdapat kelebihan kapasitas yang signifikan secara global dan ini akan terus membentuk pasar," kata Erik Devetak, kepala teknologi dan data Xeneta.

"Perdagangan China-AS sedang lesu dan ekonomi Uni Eropa tidak terlalu bergairah, sehingga pembatalan pelayaran dan pembatalan akan menjadi tema yang berulang karena operator berusaha keras untuk mempertahankan tarif angkutan barang," kata Devetek.

Pelayaran yang dibatalkan mengacu pada panggilan pelabuhan atau pelayaran yang dibatalkan.

Perusahaan logistik besar DHL mencatat bahwa tarif spot, yang naik akibat lonjakan lalu lintas dari Asia ke Amerika Utara di awal musim panas, kini telah berbalik arah.

"Para operator bergegas menambah kapasitas di jalur transpasifik untuk mengejar keuntungan awal, tetapi kelebihan pasokan mulai terlihat seiring memudarnya momentum," kata Niki Frank, CEO DHL Global Forwarding Asia Pasifik.

Jarl Milford, analis maritim di Veson Nautical, memperkirakan tarif akan terus menurun di paruh kedua tahun ini ketika lebih banyak kapal diperkirakan akan memasuki pasar.

"Ketidakpastian yang berkelanjutan, termasuk kebijakan tarif dan melambatnya permintaan global, menambah tekanan yang berkelanjutan," kata Milford.

Baca Juga: AS akan Negosiasi dengan China, Tak Buru-Buru Capai Kesepakatan Jelang Tenggat Waktu

Ocean Network Express, perusahaan patungan antara Kawasaki Kisen Kaisha dari Jepang, Mitsui O.S.K. Lines, dan Nippon Yusen, mengatakan pekan lalu bahwa "ketidakpastian perdagangan baru-baru ini semakin mempersulit visibilitas untuk paruh kedua tahun fiskal ini".

Pengalihan Rute Membantu Menyerap Kapasitas Kapal

Namun, faktor kunci yang membantu menyerap sebagian kelebihan kapasitas adalah pengalihan rute kapal dari pelayaran tradisional.

Para operator mengalihkan pelayaran dari Laut Merah menyusul serangan Houthi Yaman, dan beberapa menghindari pelabuhan AS untuk menghindari tarif. 
Pelayaran yang lebih panjang ini menyerap lebih banyak kapal dan membantu menyediakan dasar untuk tarif, kata para analis.

"Pengalihan ini terus menyerap lebih dari 10% pasokan kapal kontainer, yang menyebabkan utilisasi kapasitas mencapai tingkat yang sehat di kisaran 86%-87%," tulis para analis di Jefferies Research, merujuk pada Laut Merah.

Dan meskipun ekspor China ke AS telah menurun, pengiriman ke tempat lain justru meningkat.

Analis Jefferies mengatakan pemesanan spot ke AS dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan volume Juli kemungkinan akan turun, mendorong tarif angkutan transpasifik ke level terendah tahun ini, tetapi tarif ke pasar-pasar seperti Eropa dan Amerika Latin tetap tinggi.

Selanjutnya: Cara Membuat Greentea Cincau, Bisnis Minuman Modal di Bawah Rp 50.000

Menarik Dibaca: Pola Drenching Jadi Tren Dekorasi Rumah Bikin Tampil Berani & Penuh Karakter




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×