kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tebaran Nama untuk Kabinet Obama


Jumat, 28 November 2008 / 16:42 WIB


Sumber: Bloomberg, Reuters |

CHICAGO. Amerika kini tengah menghadapi masa yang sulit. Namun, presiden terpilih Barack Obama percaya diri bakal bisa melalui situasi ini. Itu sebabnya, dalam pidatonya ia menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah mencari jalan untuk merangsang perekonomian –yang diyakini Obama sebagai upaya yang membutuhkan biaya besar-- dan kemudian memangkas beragam ongkos setelah upaya pemulihan ini selesai.

Agar semua programnya bisa berjalan dengan baik, ia membutuhkan beberapa orang yang bisa dipercaya untuk memikul tanggung jawab yang tak sederhana ini. Hanya saja, sejumlah nama yang disebutnya tak lain adalah veteran yang pernah meladeni Amerika di masa pemerintahan Bill Clinton.

Lantas, mengapa Obama memilih mereka? Presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Januari 2009 ini yakin bahwa para veteran ini bakalan mampu mengemban tugas untuk memulihkan perekonomian AS.

Obama tak mengumumkan nama-nama orang yang ditunjuknya dalam satu waktu yang sama. Namun, sejak minggu ini, nama-nama itu sudah mulai dimuntahkan. Artinya, mereka harus siap menyervis Amerika yang kini tengah tergebuk oleh resesi.

Nah, siapa saja yang sudah ditunjuk oleh Obama untuk membantunya selama pemerintahan lima tahun ke depan?

Robert Gates, Secretary of Defense. Robert Gates, saat ini juga menduduki posisi yang sama sebagai Defense Secretary. Ia akan bertugas di Pentagon bersama dengan Obama. Gates, pernah ditunjuk sebagai sekretaris oleh presiden George W Bush dua tahun silam. Ia bekerja untuk meladeni semua kebutuhan keamanan sejumlah pejabat dari partai Republik.

Lantas, mengapa Obama bersedia salah satu kursinya terisi oleh orang dari partai Republik? Sebagai orang Demokrat, Obama telah berjanji untuk menunjuk sedikitnya satu orang dari partai Republik untuk mengisi satu kursi di kabinetnya.

James L. Jones, National Security Advisor. James L. Jones kemungkinan akan menjadi penasihat untuk pertahanan nasional AS. Nama Jones memang belum dicuatkan oleh Obama. Namun sejumlah orang yang mengikuti proses transisi ini membisiki bahwa Jones akan duduk sebagai penasihat keamanan nasional untuk White House. Jones kemungkinan akan menjadi penyurung Obama agar tetap disiplin dan membuat semua orang tetap bekerja secara gotong royong.

Jones adalah pensiunan komandan angkatan laut untuk NATO. Jones sangat dihormati baik oleh partai Republik maupun Demokrat. Hanya saja, ia menghindari dirinya sendiri untuk terlibat jauh dalam salah satu dari dua partai tersebut.

Timothy Geithner, Treasury Secretary. Timothy Geithner, presiden The Federal Reserve Bank New York telah dipilih Obama untuk duduk di Treasury Department. Ia bakalan menjadi orang yang berperan besar untuk menghadapi krisis, bersama-sama dengan Obama.

Geithner dikenal sebagai sosok yang bekerja sangat keras untuk menstabilkan pasar keuangan. Bahkan, ia telah terlibat dalam sejumlah pembicaraan dan pengambilan keputusan atas nasib Lehman Brothers Holdings Inc.

Lawrence Summers, National Economic Council. Dulunya, Lawrence Summers adalah Treasury Secretary di ujung 1,5 tahun kekuasaan Bill Clinton. Beberapa bulan belakangan ia menjadi penasihat senior untuk Obama dan membantu Obama untuk merespon perekonomian AS yang kian terjungkal.

Paul Volcker, Economic Recovery Advisory Board. Paul Volcker adalah bekas Gubernur The Fed yang mulai menduduki kursi ini sejak tahun 1979, saat pemerintahan presiden Jimmy Carter. Saat itu, ia pernah dicerca sebagai penyebab krisis ekonomi kala itu. Hanya saja, ia mendapat pujian karena mampu mengatasi lonjakan inflasi.

"Dalam situasi seperti ini di AS, cara berpikir dan bertindak yang kuno tentu tidak diinginkan," kata Obama. Ia menambahkan, "Paul telah melayani dibawah Partai Demokrat maupun Republik. Orang-orang memandang tinggi atas suara dan penilaiannya yang independen."

Austan Goolsbee adalah ekonom Universitas Chicago yang akan menjadi top staf panel Paul Volcker yang memang dipasang untuk bekerja secara part-time. Panel ini, yang didalamnya terdapat Goolsbee dan Volcker, dijadwalkan untuk bertemu selama sebulan sekali dan memberi masukan pada Obama tentang bagaimana caranya menopang pasar finansial. Rencananya, panel ini juga akan mengundang sejumlah ahli yang berasal dari luar pemerintahan alias independen.

Hillary Clinton, Secretary of State. Senator New York Hillary Clinton sekaligus rival berat Obama untuk melangkah ke Gedung Putih disebut-sebut telah menerima pinangan Obama untuk menjadi Secretary of State. Menurut penasihat Clinton, kabar ini memang datang terlalu pagi. Hanya saja, ia tak mengelak jika pembicaraan dengan Obama mengenai tawaran ini sudah bergulir.

Bill Richardson, Commerce Secretary. Gubernur New Meksiko Bill Richardson yang pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk United Nations dan Energy Secretary selama Bill Clinton berkuasa, sesungguhnya telah mendukung Obama sejak lama setelah ia menanggalkan ambisinya untuk menjadi presiden AS. Penunjukan Richardson oleh Obama, akan membuatnya menjadi pemimpin Hispanic pertama dalam kabinet Obama.

Tom Daschle, Secretary of Health and Human Services. Sudah sejak awal Daschle mendukung Obama menuju Gedung Putih. Disurungnya Daschle untuk menduduki kursi Secretary of Health and Human Services adalah untuk membantu Obama mengkover 46 juta rakyat AS yang selama ini belum terasuransi. Dan ingat, program ini merupakan salah satu prioritas Obama dalam lima tahun ke depan.

Eric Holder, Attorney General. Lagi-lagi, Obama mengambil stok tokoh-tokoh kunci yang pernah menjabat di pemerintahan Bill Clinton. Begitu juga dengan Holder yang sebelumnya menjabat di departemen hukum di masa Clinton menjadi presiden AS. Saat itu, Holder berperan sebagai deputy attorney general. Sejak Obama berusaha melenggang ke Gedung Putih, Holder membantunya sebagai penasihat hukum.

Janet Napolitano, Homeland Security. Janet Napolitano merupakan gubernur dari partai Demokrat di Aeizona. Departemen ini dibentuk sebagai untuk menyokong pertahanan masyarakat sipil setelah peristiwa 11 September.

Susan Rice, Ambassador to The UN. Susan Rice, sebelumnya adalah Assistant Secretary of State for African Affair selama Bill Clinton berkuasa. Selama Obama berkampanye, Rice juga sudah terlibat jauh sebagai National Security Adviser.

Belakangan namanya mumbul sebagai kandidat kuat sebagai duta besar AS untuk United Nations. ABC memiliki informasi tersebut. Kendati namanya mirip dengan Condolezza Rice, namun ia menegaskan bahwa ia tak ada ikatan keluarga dengan Secretary of State tersebut.  

Untuk meladeni White House, Obama menunjuk orang-orang kunci yang bakal berperan besar untuk lima tahun ke depan.

Peter Orszag, White House Budget Director. Obama mengumumkan penunjukan dirinya terhadap Peter Orszag. Saat ini Orszag menjabat sebagai Head of The Congressional Budget Office, dan dalam kabinet Obama, ia akan menjadi White House Budget Director. Sekadar catatan, Orszag merupakan mantan anggota National Economic Council di era pemerintahan Clinton.

“Peter tidak butuh petunjuk maupun pemetaan untuk memilah mana yang harus dikubur dalam bujet negara. Ia tahu apa yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan,” kata Obama. Nah, untuk meladeni Orszag, Obama menunjuk Rob Nabors, staf direktur dalam House Appropriations Committee, untuk menjadi deputi Orszag.

Jon Favreau, Speechwriter. Di putaran terakhir, Obama menyebut nama Jon Favreau sebagai pimpinan untuk penulisan pidato untuknya. Kendati masih berusia 27 tahun, namun Favreau telah mendampingi Obama selama empat tahun terakhir di kantor Senat hingga kampanye pemilihan presiden.

Selama ini banyak orang menganggap bahwa Obama menulis pidatonya sendirian. Padahal, dibelakang Obama, ada Favreau yang menarikan jemarinya diatas papan kunci setelah Obama memberi masukan untuk isi pidatonya.

"Ini merupakan kredit bagus bagi Obama bahwa ia menginginkan orang-orang seperti ini duduk dalam pemerintahannya," kata Lawrence Korb dari Washingtons Center for American Progress yang juga menyokong partai Demokrat. "Ini menunjukkan bahwa ia merasa cukup aman dengan merangkul orang-orang tersebut," imbuhnya.

Obama juga menanggapi kritik bahwa ia sepertinya mendaur ulang pemerintahan Bill Clinton. Menurutnya, wajar saja orang-orang Bill Clinton masuk dalam kabinetnya. Soalnya, "Pemerintahan yang terakhir dari partai Demokrat adalah pemerintahan Clinton," katanya.

Obama menegaskan, bahwa dirinya juga mencari kombinasi orang yang berpengalaman dan yang berpikiran baru.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×