kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Tegang! Militer China Pantau Patroli Gabungan Filipina di Laut China Selatan


Sabtu, 01 November 2025 / 14:07 WIB
Tegang! Militer China Pantau Patroli Gabungan Filipina di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Fregat berpeluru kendali Changzhou dan kapal perusak berpeluru kendali Jinan di bawah Komando Teater Timur PLA China, membentuk formasi di Laut China Timur selama latihan maritim pada 20 Januari 2021. Dok: eng.chinamil.com.cn/foto oleh Fang Sihang. Militer China mengaku memantau dan melacak patroli gabungan yang digelar Filipina di Laut China Selatan pada 30 dan 31 Oktober lalu.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Militer China mengaku memantau dan melacak patroli gabungan yang digelar Filipina di Laut China Selatan pada 30 dan 31 Oktober lalu. 

Patroli ini dilakukan di wilayah yang menjadi sengketa dan sering memicu ketegangan antara Beijing dan beberapa negara Asia Tenggara.

Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China, Tian Junli, menilai patroli yang melibatkan Filipina dan mitra lainnya tersebut "secara serius merusak perdamaian dan stabilitas kawasan." 

Baca Juga: Kapal Induk Terbaru China Lintasi Selat Taiwan Menuju Laut China Selatan

Tian bahkan menuding Filipina sebagai pembuat masalah di kawasan tersebut. Ia menegaskan, pasukan China tetap siaga penuh untuk menjaga kedaulatan nasional serta hak dan kepentingan maritim.

Sementara itu, Kedutaan Besar Filipina di Beijing belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait patroli ini.

Patroli tersebut sejalan dengan latihan militer yang melibatkan Australia, Selandia Baru, Filipina, dan Amerika Serikat pada 30–31 Oktober di Laut China Selatan. 

Angkatan Laut AS, melalui Armada ke-7, menyatakan latihan ini bertujuan menunjukkan komitmen kolektif untuk memperkuat kerja sama regional dan internasional, mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Insiden Udara Terbaru: Jet Tempur China Intimidasi Pesawat Filipina

Laut China Selatan merupakan jalur perdagangan penting yang mengangkut lebih dari 3 triliun dolar AS setiap tahunnya. China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, termasuk sebagian wilayah yang diklaim oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. 

Pada 2016, Mahkamah Arbitrase Permanen di Den Haag memutuskan klaim China tidak didukung hukum internasional, namun Beijing menolak keputusan tersebut. 

Selanjutnya: Prabowo dan Presiden Korsel Lee Jae Sepakat Perkuat Kerjasama di Berbagai Bidang

Menarik Dibaca: 7 Film Adaptasi Novel Stephen King Terbaik dari Thriller Sampai Horor




TERBARU

[X]
×