kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan kasus impor corona, China beri hadiah ke penangkap pelintas perbatasan ilegal


Rabu, 15 April 2020 / 00:15 WIB
Tekan kasus impor corona, China beri hadiah ke penangkap pelintas perbatasan ilegal


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Provinsi Heilongjiang di China Timur Laut menawarkan hadiah uang tunai hingga 5.000 yuan (US$ 700) jika menangkap orang yang secara ilegal melintasi perbatasan Rusia, setelah banjir kasus impor virus corona.

Beberapa minggu setelah secara drastis memangkas penerbangan internasional dan melarang masuk warga negara asing untuk mencegah kebangkitan kembali wabah virus corona, China masih berjuang untuk menahan lonjakan kasus impor.

Sebagian besar infeksi baru terjadi pada warga Tiongkok dari luar negeri yang kembali ke kampung halaman.

Baca Juga: Wah, pasien sembuh di Malaysia hampir 50% dari total kasus positif corona

Sebuah front baru telah muncul di Provinsi Heilongjiang, yang pada Selasa (14/4) melaporkan 79 kasus impor baru virus corona dari negara tetangga Rusia. Kasus baru ini menjadikan total infeksi impor menjadi 326.

Melansir Channelnewsasia.com, Pemerintah Provinsi Heilongjiang mengatakan pada Selasa (14/4), orang yang melaporkan penyeberangan perbatasan secara ilegal akan mendapatkan hadiah uang sebesar 3.000 yuan.

"Jika warga menangkap dan menyerahkan (pelanggar) ke departemen terkait, akan ada hadiah 5.000 yuan," kata Kelompok Kerja Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona Provinsi Heilongjian dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tembus 3.000 kasus corona, Singapura dalam situasi kritis

"(Pemberian hadia uang tunai) ini untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian terhadap kasus-kasus impor," sebut mereka.

Sebagian besar kasus impor di Heilongjiang terdapat di Suifenhe, kota perbatasan tersibuk antara China dan Rusia, dengan lebih dari satu juta pelancong setiap tahun. Tapi, pintu perbatasan sudah tertutup sejak 7 April.

Bahkan, kota dengan populasi sekitar 70.000 jiwa telah terkunci ketat sejak pekan lalu seperti Kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi. Penerapan larangan semua pertemuan publik berlaku mulai Minggu (12/4).

Pejabat Suifenhe mengatakan, pembangunan rumahsakit darurat sudah selesai dan siap digunakan pada Selasa (14/4). Para ahli medis telah dikirim dari seluruh negeri tembok raksasa ke daerah tersebut.

Baca Juga: WHO: 90% kasus virus corona datang dari Eropa dan Amerika Serikat

Suifenhe dan Harbin, Ibu Kota Provinsi Heilongjiang, sekarang mengharuskan semua kedatangan dari luar negeri untuk menjalani karantina selama 28 hari dan tes untuk virus corona.

Rusia pada Senin (13/4) melaporkan lebih dari 2.500 infeksi baru, kenaikan harian tertinggi. Dan, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan para pejabat negeri beruang merah untuk bersiap menghadapi skenario "luar biasa".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Selasa (14/4), mendesak pemerintah daerah di China dan Rusia untuk "mengambil tindakan yang diperlukan" untuk mencegah dan menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal.

Baca Juga: China uji coba dua vaksin virus corona pada manusia

Saat ini, mengutip Channelnewsasia.com, Zhao memperkirakan, ada lebih dari 100.000 warga Tiongkok di Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×