Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Donald Trump kembali menarik perhatian publik dan pasar finansial dunia dengan serangkaian pernyataan kontroversial yang diunggah melalui media sosial pribadinya, Truth Social.
Dalam waktu kurang dari empat jam, Trump menyerukan kepada rakyat Amerika untuk membeli saham, memuji miliarder yang meraup untung miliaran dolar, dan kemudian mengumumkan penundaan tarif impor terhadap puluhan negara.
Mengutip Unilad, langkah ini memicu kekhawatiran soal potensi pelanggaran etika perdagangan dan tuduhan perdagangan orang dalam (insider trading).
Seruan Trump: “WAKTU YANG TEPAT UNTUK BELI!!!”
Pada pagi hari tanggal 9 April, Trump menulis di Truth Social: “THIS IS A GREAT TIME TO BUY!!! DJT.”
Baca Juga: Takut Kena Dampak Tarif Trump, Konsumen Berbondong-bondong Beli iPhone 16 Sekarang!
Pernyataan tersebut sontak mengguncang komunitas investor, terutama setelah pasar saham mengalami pantulan teknikal pasca kekhawatiran terhadap resesi akibat ketegangan dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump sendiri.
Tidak lama setelah unggahan itu, harga saham memang menunjukkan kenaikan, yang dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku pasar besar.
Miliarder Raup Miliaran Dolar: “Charles Schwab, Individu, Bukan Perusahaan”
Trump kemudian membanggakan dua sahabat miliardernya yang disebut-sebut meraup keuntungan besar. “Ini Charles Schwab… bukan hanya sebuah perusahaan, dia juga individu!” ujar Trump dari dalam Oval Office.
Ia menyebut bahwa Charles Schwab—mengacu pada tokoh, bukan institusi keuangan ternama—telah memperoleh keuntungan sebesar $2,5 miliar, sementara seorang rekannya yang lain menghasilkan $900 juta hanya dalam waktu singkat.
Baca Juga: Hindari 'Harga Gila' iPhone akibat Tarif Trump, Apple Rela Kirim dari India ke AS
Meski tidak dijelaskan secara detail metode atau saham apa yang dibeli, implikasinya sangat jelas: mereka mengikuti arahan sang presiden.
Kontras mencolok terlihat dengan kondisi mayoritas rakyat Amerika, yang masih berjuang menghadapi inflasi tinggi dan ancaman resesi ekonomi yang belum surut.
Penundaan Tarif 90 Hari: Dari Eskalasi ke Deeskalasi
Tak lama setelah pernyataan soal pasar saham, Trump kembali mengumumkan kebijakan besar. “Saya menaikkan tarif terhadap China menjadi 125%, efektif segera.”
Namun, hanya beberapa jam kemudian, ia menyampaikan bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi perwakilan AS untuk menegosiasikan solusi, sehingga ia mengizinkan penundaan tarif selama 90 hari dan menurunkan tarif timbal balik menjadi 10%.
“Saya telah mengotorisasi PENUNDAAN selama 90 hari, dan penurunan tarif timbal balik secara substansial selama periode ini,” tulisnya di Truth Social.
Baca Juga: Takut Dampak Kebijakan Trump, Jerman Siap Tarik Cadangan Emas 1.200 Ton di AS!
Kritik Pedas dan Tuduhan Perdagangan Orang Dalam
Pernyataan yang saling bertolak belakang dalam rentang waktu beberapa jam ini memicu kritik tajam dari para politisi dan pengamat pasar. Senator Chris Murphy dari Connecticut menyebut:
“Sebuah skandal insider trading sedang berkembang.”
Menurutnya, unggahan Trump di pukul 09.30 pagi menunjukkan niat agar orang-orang terdekatnya bisa memanfaatkan informasi yang hanya diketahui oleh lingkaran dalam Gedung Putih sebelum pengumuman resmi dikeluarkan.