Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Dia ditemukan di perairan sekitar 3 hingga 4 kilometer di utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea de facto, dekat Deungsangot atau Tanjung Deungsan. Dan, lokasinya sekitar 38 kilometer dari tempat dia hilang, menurut pejabat JCS.
Selama interogasi, pejabat Korea Selatan tersebut tampaknya telah menyatakan keinginannya untuk membelot ke Korea Utara, seorang pejabat JCS mengungkapkan.
"Sekitar pukul 21:40, tentara Korea Utara di atas kapal mereka menembaknya sebelum menuangkan minyak ke tubuhnya dan membakarnya sekitar pukul 10 malam," kata pejabat JCS itu yang menambahkan, tindakan itu diyakini dilakukan sesuai "perintah dari otoritas atasannya."
Peralatan pengawasan Korea Selatan yang dipasang di Pulau Yeonpyeong juga menangkap api pada Selasa malam, yang kemudian dikonfirmasi berasal dari tubuh pejabat Korea Selatan yang terbakar.
Baca Juga: Korea Utara memburu perusak gambar Kim Jong Un, tim investigasi pun dibentuk
"Kami menilai, Korea Utara tampaknya telah melakukan tindakan seperti itu terhadap manusia, dengan menembak seseorang tanpa syarat sebagai bagian dari pedoman karantina Covid-19," kata pejabat JCS itu.
Awal bulan ini, Komandan Pasukan Amerika Serikat Korea Selatan (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan, Korea Utara mengerahkan pasukan operasi khusus di dekat perbatasannya dengan China, dan mengeluarkan perintah tembak-untuk-bunuh terhadap mereka yang melintasi perbatasan.