kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembak mati warga sipil, Korea Selatan: Semua tanggungjawab ada di tangan Korea Utara


Kamis, 24 September 2020 / 15:48 WIB
Tembak mati warga sipil, Korea Selatan: Semua tanggungjawab ada di tangan Korea Utara
ILUSTRASI. Tentara Korea Selatan memeriksa pintu masuk pos penjagaan mereka di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengecam keras pembunuhan oleh tentara Korea Utara atas seorang warga Korea Selatan yang tidak bersalah dengan tembakan awal pekan ini.

Suh Choo-suk, Wakil Direktur Keamanan Nasional, mengatakan, Kantor Kepresidenan Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk mengungkapkan seluruh kebenaran di balik "tindakan tidak manusiawi" tersebut.

Cheong Wa Dae atau Rumah Biru, sebutan Kantor Kepresidenan Korea Selatan, juga mendesak Korea Utaran menghukum mereka yang bertanggungjawab atas tindakan tersebut.

"Menembak warga kami, yang tidak memiliki senjata dan tidak berniat untuk melawan, hingga mati dan merusak tubuhnya tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," kata Suh, Kamis (24/9), seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Baca Juga: Memanas, pasukan Korea Utara tembak mati pejabat perikanan Korea Selatan

"Korea Utara harus meminta maaf atas tindakan tidak manusiawi itu dan mengambil tindakan jelas untuk mencegah terulangnya insiden semacam itu," tegas Suh, yang merangkap Kepala Sekretariat Dewan Keamanan Nasional (NSC).

Ditembak dan dibakar

Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Korea Utara menembak dan membunuh seorang pejabat Korea Selatan yang hanyut di laut, sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak dan membakarnya

Pejabat berusia 47 tahun yang berafiliasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menghilang dari kapal patroli seberat 499 ton sebelum Senin (21/9) siang, saat bertugas di atas kapal di perairan lepas pulau perbatasan Barat Yeonpyeong.

"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh militer kami terhadap berbagai intelijen," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam pernyataan Kamis (24/9) seperti dilansir Yonhap.

Baca Juga: Untuk pertama kali, Trump tidak menyebut Korea Utara dalam pidato di Sidang Umum PBB

"Militer kami mengutuk keras tindakan brutal tersebut dan sangat mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," sebut Kementerian Pertahanan Korea Selatan. 

"Kami juga dengan tegas memperingatkan Korea Utara bahwa semua tanggungjawab atas insiden ini ada di tangan mereka," tegas Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Ini adalah pertama kalinya sejak Juli 2008, seorang warga sipil Korea Selatan ditembak mati di Korea Utara. Pada saat itu, Park Wang-ja ditembak dan dibunuh di resor pegunungan Kumgang di Korea Utara saat berkeliaran di zona terlarang.

Insiden tersebut akan semakin memperburuk hubungan antar-Korea yang telah rusak parah. Sebab, Korea Utara dengan marah memprotes selebaran propaganda yang terbang dari Selatan dan meledakkan gedung kantor penghubung antar-Korea pada Juni lalu.

Baca Juga: Masih gencatan senjata, Korea Selatan serukan dunia bantu Perang Korea berakhir

Diduga akan membelot

Menurut seorang pejabat Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) kepada Yonhap, pejabat yang hilang itu diduga telah melompat ke laut pada Senin dalam upaya untuk membelot ke Korea Utara dan hanyut ke perairan Korea Utara.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelumnya mengatakan, menemukan sepatu pejabat itu di kapal patroli dan melaporkan hilangnya dia ke Penjaga Pantai Korea Selatan. Tetapi, operasi pencarian intensif gagal menemukannya.

Setelah melihat pejabat itu di laut sekitar pukul 3:30 sore pada Selasa (22/9), tentara Korea Utara mengenakan masker gas dan menanyainya dari kejauhan di atas kapal patroli, lalu meninggalkannya di perairan. 

Pejabat Korea Selatan itu mengenakan jaket pelampung dan mengandalkan benda mengambang yang tidak dikenal.

Baca Juga: Antisipasi corona, penampilan publik Kim Jong-un turun drastis di tahun ini

Dia ditemukan di perairan sekitar 3 hingga 4 kilometer di utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea de facto, dekat Deungsangot atau Tanjung Deungsan. Dan, lokasinya sekitar 38 kilometer dari tempat dia hilang, menurut pejabat JCS.

Selama interogasi, pejabat Korea Selatan tersebut tampaknya telah menyatakan keinginannya untuk membelot ke Korea Utara, seorang pejabat JCS mengungkapkan.

"Sekitar pukul 21:40, tentara Korea Utara di atas kapal mereka menembaknya sebelum menuangkan minyak ke tubuhnya dan membakarnya sekitar pukul 10 malam," kata pejabat JCS itu yang menambahkan, tindakan itu diyakini dilakukan sesuai "perintah dari otoritas atasannya."

Peralatan pengawasan Korea Selatan yang dipasang di Pulau Yeonpyeong juga menangkap api pada Selasa malam, yang kemudian dikonfirmasi berasal dari tubuh pejabat Korea Selatan yang terbakar.

Baca Juga: Korea Utara memburu perusak gambar Kim Jong Un, tim investigasi pun dibentuk

"Kami menilai, Korea Utara tampaknya telah melakukan tindakan seperti itu terhadap manusia, dengan menembak seseorang tanpa syarat sebagai bagian dari pedoman karantina Covid-19," kata pejabat JCS itu.

Awal bulan ini, Komandan Pasukan Amerika Serikat Korea Selatan (USFK) Jenderal Robert Abrams mengatakan, Korea Utara mengerahkan pasukan operasi khusus di dekat perbatasannya dengan China, dan mengeluarkan perintah tembak-untuk-bunuh terhadap mereka yang melintasi perbatasan.

Selanjutnya: Iran dan Korea Utara lanjutkan kerjasama rudal jarak jauh?




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×