kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   -35.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.232   263,54   4,42%
  • KOMPAS100 893   49,34   5,85%
  • LQ45 708   39,03   5,83%
  • ISSI 193   7,14   3,85%
  • IDX30 374   20,91   5,93%
  • IDXHIDIV20 453   21,48   4,97%
  • IDX80 101   5,65   5,90%
  • IDXV30 106   5,00   4,93%
  • IDXQ30 124   5,89   5,00%

Tembus 3.000 kasus corona, Singapura dalam situasi kritis


Selasa, 14 April 2020 / 19:21 WIB
Tembus 3.000 kasus corona, Singapura dalam situasi kritis
ILUSTRASI. Para pekerja melakukan tindakan social distancing saat mereka mengantre makan siang di asrama Westlite saat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Singapura, Jumat (10/4/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura melaporkan 334 kasus baru virus corona pada Selasa (14/4). Tambahan kasus ini mengantarkan total kasus di negeri merlion menembus angka 3.000, persisnya 3.252.

Tapi, kasus baru virus corona pada Selasa (14/4) bukanlah kenaikan harian tertinggi di Singapura. Rekor tersebut tertoreh pada Senin (13/3), dengan kasus baru infeksi mencapai 386.

Dari kasus-kasus baru tersebut, sebanyak 189 di antaranya terkait klaster yang teridentifikasi sebelumnya dan 23 berhubungan dengan kasus lokal lainnya. Sedang sisanya 122 kasus belum terlacak.

Baca Juga: WHO: 90% kasus virus corona datang dari Eropa dan Amerika Serikat

Hingga Selasa (14/4), melansir Channelnewsasia.com, sembilan orang meninggal di Singapura akibat virus corona.

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengatakan, pada umumnya Singapura sudah mengambil langkah-langkah pemutus sirkuit virus corona dengan serius. Tapi, negara kota ini tidak bisa berpuas diri.

"Kami tetap dalam situasi kritis, jumlah kasus meningkat," kata Gan yang memimpin Gugus Tugas Multi-Kementerian untuk Menangani Covid-19 dalam konferensi pers seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: China uji coba dua vaksin virus corona pada manusia

Singapura telah menerapkan tindakan menjaga jarak yang ketat, yang mereka sebut sebagai pemutus sirkuit, untuk membendung penyebaran virus corona.

Langkah-langkah tersebut, yang mencakup penutupan tempat kerja yang tidak penting dan sekolah, berlaku selama satu bulan hingga 4 Mei mendatang.

Menurut Gan, jumlah kasus yang melibatkan pekerja asing terutama di asrama meningkat tajam menjadi sekitar 200 kasus per hari, dan mencapai sekitar 300 kasus pada Senin (13/4).

Baca Juga: Tuai pujian, Taiwan mengonfirmasi nol kasus baru virus corona

"Peningkatan ini kemungkinan akan berlanjut karena kami melakukan lebih banyak pengujian di asrama. Wabah di asrama pekerja asing telah menjadi front penting dalam perjuangan kami melawan Covid-19," ujar Gan.

Sebagian besar kasus virus corona baru-baru ini di Singapura terkait dengan asrama pekerja asing. Delapan asrama telah pemerintah tetapkan sebagai daerah isolasi, yang berarti penghuni harus karantina di kamar.



TERBARU

[X]
×