CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.813   25,00   0,16%
  • IDX 7.327   4,76   0,07%
  • KOMPAS100 1.122   1,40   0,13%
  • LQ45 889   4,32   0,49%
  • ISSI 222   -0,27   -0,12%
  • IDX30 456   2,76   0,61%
  • IDXHIDIV20 547   1,48   0,27%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,21   0,15%
  • IDXQ30 151   0,28   0,18%

Tempat umum ditutup, Austria lakukan lockdown keempat mulai hari ini (22/11)


Senin, 22 November 2021 / 08:06 WIB
Tempat umum ditutup, Austria lakukan lockdown keempat mulai hari ini (22/11)
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona (Covid-19) di Austria


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WINA. Austria akhirnya mengambil langkah tegas dengan kembali melakukan lockdown secara ketat dalam menghadapi lonjakan infeksi virus corona (Covid-19). Hal ini juga menjadikan Austria negara Eropa Barat pertama yang kembali menerapkan kebijakan pembatasan ketat ini.

Penguncian yang berlaku kali ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi menjadi yang pertama kali diperkenalkan sejak vaksin Covid-19 tersedia secara luas.

Dalam lockdown keempat yang terjadi di Austria ini, pemerintah menyebut, sebagian besar tempat orang berkumpul, seperti restoran, kafe, bar, teater, toko non-esensial, dan salon, tidak dapat dibuka selama 10 hari dan mungkin hingga 20 hari.

Pasar Natal, yang menjadi daya tarik besar bagi wisatawan yang baru saja mulai dibuka, juga harus ditutup. Namun, ada perubahan di menit terakhir, dengan tempat ski dapat tetap terbuka bagi masyarakat dan wisatawan yang sudah divaksinasi. Hotel akan tetap ditutup bagi turis yang belum tinggal ketika penguncian dimulai.

"Ini adalah situasi di mana kita harus bereaksi sekarang," kata Menteri Kesehatan Austria Wolfgang Mueckstein kepada ORF TV pada Minggu (21/11) malam.

Baca Juga: Pemerintah Prancis berjanji sediakan US$ 2,2 miliar untuk mendukung sektor pariwisata

"Lockdown, metode yang relatif sulit, tatapi kebijakan ketat ini adalah satu-satunya pilihan untuk mengurangi jumlah (infeksi) di sini," lanjut Mueckstein.

Pemerintah yang dipimpin konservatif memberlakukan penguncian pada penduduk yang tidak divaksinasi pada minggu lalu. Tetapi langkah ini dianggap kurang efektif karena infeksi harian terus naik, jauh di atas level puncak sebelumnya yang dicapai setahun yang lalu. Terlebih tempat perawatan intensif juga hampir habis.

Pada hari Jumat, pemerintah mengumumkan memberlakukan kembali penguncian pada mulai Senin (22/11) dan akan mewajibkan penduduk untuk mendapatkan vaksinasi pada 1 Februari, sebuah langkah yang telah diambil beberapa negara.

Orang-orang dapat meninggalkan rumah mereka karena sejumlah alasan seperti pergi bekerja atau membeli kebutuhan pokok. Berjalan-jalan diperbolehkan tanpa batasan waktu atau jarak. Hanya satu orang dari rumah tangga lain yang dapat ditemui dalam satu waktu.

Tempat kerja dan sekolah akan tetap buka, tetapi pemerintah telah meminta orang tua untuk menjaga anak-anak mereka di rumah jika memungkinkan.

Selanjutnya: Harga saham ASII tren naik, saatnya jual atau beli? Ini rekomendasi analis


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×