Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Otoritas kesehatan Thailand memperingatkan pada Rabu (29/12), masyarakat harus bersiap untuk kemungkinan lonjakan kasus Covid-19, setelah mengklasifikasikan klaster pertama varian Omicron sebagai penyebar super.
Kluster varian Omicron teridentifikasi di Provinsi Kalasin, Timur Laut Thailand, pada malam Natal dikaitkan dengan pasangan yang telah melakukan perjalanan dari Belgia dan mengunjungi bar, konser, serta pasar.
Pasangan itu telah menginfeksi ratusan orang, dengan kasus menyebar ke 11 provinsi lain, pejabat kesehatan senior Opas Karnkawinpong mengungkapkan. Dia menyebutkan, salah satu bar terkait kluster itu tidak memiliki ventilasi yang baik.
"Saat Tahun Baru, jika Anda mengunjungi suatu tempat dan tidak terlihat aman, jangan pergi," kata Opas, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Sejumlah Negara Eropa Catat Rekor Tertinggi Kasus Covid-19, Prancis Hampir 180.000
Hingga saat ini, Thailand telah melaporkan 740 kasus varian Omicron yang sangat menular, termasuk 251 pada orang yang telah melakukan kontak dengan pelancong asing, Opas menambahkan.
Setelah infeksi Covid-19 memuncak pada Agustus dengan lebih dari 20.000, jumlah kasus harian turun menjadi sekitar 2.500 dalam seminggu terakhir.
Tetapi, skenario Kementerian Kesehatan Thailand menunjukkan, pada Maret tahun depan, kasus harian bisa mencapai 30.000, dengan lebih dari 160 kematian, tanpa langkah-langkah yang lebih cepat seperti vaksinasi dan tes serta protokol kesehatan yang lebih besar.
Jika pembatasan diperketat, kasus harian bisa mencapai 14.000 pada Februari, dengan kurang dari 60 kematian setiap hari, skenario Kementerian Kesehatan Thailand menunjukkan.
Setelah mendeteksi penularan lokal pertama varian Omicron pada minggu lalu, otoritas Thailand memberlakukan kembali karantina wajib bagi pelancong asing dan menangguhkan Program "Test & Go", yang memungkinkan pendatang yang divaksinasi bebas karantina.