Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Israel melancarkan serangan artileri ke Suriah pada Minggu (9 April) pagi setelah beberapa roket ditembakkan dari sana dan mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Hal tersebut dikumumkan tentara Israel.
Serangan Israel dan serangan roket dari Suriah adalah episode terbaru dalam meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
“Menanggapi roket yang ditembakkan dari Suriah ke Israel hari ini, Artileri IDF saat ini menyerang wilayah Suriah,” cuit militer.
Sebuah pesawat tak berawak juga "saat ini menyerang peluncur di Suriah tempat roket diluncurkan ke wilayah Israel".
Enam roket diluncurkan ke arah Israel Sabtu malam, dengan dua mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata tentara. Setidaknya satu dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Baca Juga: Rudal Israel Kembali Menyerbu Suriah, 2 Tentara Jadi Korban
Wilayah seluas 1.200 km persegi, yang dipatroli oleh tentara Israel dan berbatasan dengan Lebanon direbut dari Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. Israel kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Lonjakan kekerasan dan kerusuhan terjadi saat bulan puasa Ramadhan, Paskah Yahudi, dan Paskah Kristen bertepatan.
Pada hari Rabu, polisi Israel menyerbu ruang sholat masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, dalam serangan dini hari yang bertujuan untuk mengusir para pemuda pelanggar hukum bertopeng yang mereka katakan telah membarikade diri mereka sendiri di dalam.
Keesokan harinya, lebih dari 30 roket ditembakkan dari tanah Lebanon ke Israel, yang oleh tentara Israel diluncurkan oleh kelompok-kelompok Palestina, dengan mengatakan kemungkinan besar Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Israel kemudian membombardir Gaza dan Libanon selatan, menargetkan infrastruktur teror yang katanya milik Hamas.
Baca Juga: Polisi Israel Menyerang Jemaah di Al Aqsa Yerusalem, Gaza Meluncurkan Roket ke Israel
Itu adalah salvo terbesar yang ditembakkan dari Lebanon sejak Israel berperang 34 hari yang menghancurkan dengan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran pada 2006 dan pertama kali Israel mengkonfirmasi serangan di wilayah Lebanon sejak April 2022.
Israel dan Lebanon secara teknis dalam keadaan perang, dan garis gencatan senjata dipatroli oleh Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang dikerahkan di selatan negara itu.
Di pihak Suriah, Israel baru-baru ini mengintensifkan serangannya yang menargetkan posisi kelompok pro-Iran.