kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terbanyak di Benua Afrika, kasus virus corona di Afrika Selatan tembus 500.000


Minggu, 02 Agustus 2020 / 07:16 WIB
Terbanyak di Benua Afrika, kasus virus corona di Afrika Selatan tembus 500.000
ILUSTRASI. Upaya penyebaran virus corona di Afrika Selatan.


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Penyebaran virus corona secara global belum juga mendekati akhir. Terbaru, dari Benua Afrika, total jumlah kasus Covid-19 hampir mencapai 1 juta.

Berdasarkan perhitungan Reuters, kasus virus corona di Benua Afrika mencapai 934.558 kasus dengan 19.752 kematian dan 585.567 yang dinyatakan pulih. 

Afrika Selatan menjadi penyumbang utama dalam penyebaran virus corona di Benua Afrika tersebut. Sabtu (1/8) Kementerian Kesehatan Afrika Selatan mengkonfirmasi, total kasus Covid-19 di negaranya telah melampaui 500.000 kasus. 

Baca Juga: Kuwait melarang penerbangan ke negara-negara yang berisiko tinggi Covid-19

Hal tersebut terjadi setelah negara paling maju di Benua Afrika itu mencatat tambahan 10.107 kasus Covid-19 secara harian. Ini membuat total kasus penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona itu capai 503.290. 

Sejauh ini, lebih dari 3 juta orang telah diuji untuk virus corona di Afrika Selatan, yang mengkonfirmasi kasus pertamanya lima bulan lalu. dan 8.153 kematian telah dicatat. 

Afrika Selatan memberlakukan penguncian nasional pada akhir Maret untuk mengekang penyebaran virus. Negara tersebut kini sudah melakukan relaksasi dengan meredakan banyak pembatasan guna meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti yang dilakukan sejumlah negara di seluruh benua, setelah sebagian besar dari populasi yang miskin dan menghadapi kelaparan .

"Penguncian berhasil menunda penyebaran virus lebih dari dua bulan, mencegah peningkatan infeksi yang tiba-tiba dan tidak terkendali pada akhir Maret," kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam pernyataan terpisah.

Karena pembatasan telah mereda, infeksi telah melonjak selama dua bulan terakhir.

Namun, peningkatan harian infeksi tampaknya kini lebih menjadi stabil, terutama di Provinsi Western Cape, Gauteng dan Eastern Cape yang paling parah, tambah Ramaphosa.

Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan, pekan lalu memperingatkan bahwa pengalaman Afrika Selatan adalah pendahulu untuk apa yang mungkin terjadi di seluruh benua. Jarak sosial yang sulit diberlakukan di daerah perkotaan miskin di kawasan Benua Afrika yang padat bisa menjadi pemicu penyebaran virus.

Kasus-kasus di Afrika Selatan, yang memiliki total tertinggi kelima di dunia, telah melampaui sistem perawatan kesehatan di negara tersebut. Ini menjadi peringatan bagi negara-negara di Benua Afrika lainnya, yang sebagian besar layanan kesehatannya bahkan tak lebih baik dari Afrika Selatan.

Selama Agustus, Proyek Ventilator Nasional akan mengirimkan 20.000 ventilator non-invasif yang diproduksi secara lokal ke tempat yang paling dibutuhkan, kata Ramaphosa, ketika pemerintah terus memobilisasi fasilitas, peralatan, dan personel tambahan di provinsi yang masih mengalami peningkatan infeksi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×