Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Dalam kehidupan para konglomerat atau miliarder dunia, hidup hemat mungkin tampak sebagai sebuah konsep yang asing.
Namun bagi Pendiri Microsoft, Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, hidup hemat dengan belanja selektif menjadi karakteristik yang menentukan baginya.
Melansir, GoBankingrates, Berikut ini adalah tujuh hal yang dihindari Bill Gates saat membelanjakan uang. Hal ini masing-masing mencerminkan perspektif uniknya tentang uang, filantropi dan kehidupan.
1. Mengumpulkan Kekayaan
Bill Gates telah lama menjauhkan diri dari upaya mengumpulkan kekayaan. Dia telah berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk kegiatan filantropi, menyatakan niatnya untuk turun dan akhirnya keluar dari daftar orang terkaya di dunia, menurut laporan CNN Business.
Baca Juga: Ingin Hidup Lama, Bezos, Zuckerberg & Altman Berinvestasi di Teknologi Anti Penuaan
Perspektif Gates mengenai kekayaan bukanlah tentang menimbun kekayaan, melainkan tentang memberi kembali, sebuah prinsip yang ia pegang teguh.
2. Pengeluaran yang Berlebihan
Gates sangat teliti dalam pengeluarannya, menekankan pentingnya berhati-hati dengan uang dibandingkan membelanjakannya secara berlebihan. Kebijakan uniknya dalam hal uang dan pengeluaran mencerminkan filosofi moderasi dan kehati-hatian, bahkan dengan status miliardernya.
Majalah Snapreads merinci bahwa, sejak tahun 1998, Gates menunjukkan tanda-tanda pandangan ke depan dalam bidang keuangan dan relatif berhemat.
3. Barang Mewah untuk Anak
Percaya pada nilai pendidikan dan amal, Gates lebih menekankan investasi di bidang-bidang ini dibandingkan belanja mewah untuk barang-barang mewah untuk anak-anaknya. Menurut Majalah Snapreads, “Gates telah berbicara tentang bagaimana ‘memberi anak-anak Anda banyak uang bukanlah ide terbaik.'”
Baca Juga: Mencapai Tujuan Keuangan Lewat Tujuh Langkah Versi Robert Kiyosaki
4. Makanan Mewah
“Berapa banyak makanan yang bisa kamu makan?” Gates pernah berkomentar, menurut CNBC. Bagi Gates, kepraktisan dan kebutuhan pangan – khususnya penyediaan ketahanan pangan di negara-negara berkembang justru jauh lebih penting.