kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   25.000   1,63%
  • USD/IDR 15.714   55,00   0,35%
  • IDX 7.571   -35,44   -0,47%
  • KOMPAS100 1.172   -6,10   -0,52%
  • LQ45 925   -5,22   -0,56%
  • ISSI 230   -0,72   -0,31%
  • IDX30 476   -2,50   -0,52%
  • IDXHIDIV20 569   -2,59   -0,45%
  • IDX80 133   -0,59   -0,44%
  • IDXV30 140   0,06   0,04%
  • IDXQ30 158   -0,79   -0,50%

Terkuak dari Percakapan Pribadi, Ini Permintaan Xi kepada Biden Terkait Taiwan


Rabu, 30 Oktober 2024 / 07:10 WIB
Terkuak dari Percakapan Pribadi, Ini Permintaan Xi kepada Biden Terkait Taiwan
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping meminta Presiden AS Joe Biden pada tahun lalu untuk mengubah bahasa yang digunakan Amerika Serikat saat membahas posisinya tentang kemerdekaan Taiwan. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BEIJING/TAIPEI. Menurut dua pejabat AS, Presiden Tiongkok Xi Jinping meminta Presiden AS Joe Biden pada tahun lalu untuk mengubah bahasa yang digunakan Amerika Serikat saat membahas posisinya tentang kemerdekaan Taiwan. Pada saat itu, kedua pemimpin melakukan percakapan secara pribadi.

Reuters memberitakan, selama pertemuan Biden-Xi November lalu di dekat San Francisco, Xi dan para pembantunya meminta Biden dan timnya untuk mengubah bahasa dalam pernyataan resmi AS.

"Tiongkok ingin AS mengatakan kami 'menentang' kemerdekaan Taiwan, daripada versi saat ini, yaitu bahwa Amerika Serikat 'tidak mendukung' kemerdekaan Taiwan," kata sumber Reuters yang tidak mau disebutkan namanya.

Para pembantu Xi telah berulang kali menindaklanjuti dan mengajukan permintaan tersebut dalam beberapa bulan sejak itu.

AS telah menolak untuk melakukan perubahan tersebut.

Gedung Putih menanggapi permintaan komentar dengan mengulangi pernyataan bahwa Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. 

"Pemerintahan Biden-Harris konsisten dengan kebijakan Satu China yang telah lama berlaku," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga: Ini 2 Kata yang Menjelaskan Pengebom Siluman H-20 Baru Tiongkok, Bikin AS Ketar Ketir

Kementerian luar negeri China mengatakan: "Anda harus menanyakan pertanyaan ini kepada pemerintah AS. Posisi China terkait masalah Taiwan jelas dan konsisten."

Kementerian luar negeri Taiwan menolak berkomentar.

Pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis Mao Zedong.

Republik China tetap menjadi nama resmi Taiwan dan pemerintah mengatakan tidak berencana untuk mengubahnya mengingat mereka sudah menjadi negara berdaulat dan merdeka dan Beijing tidak berhak mengklaim Taiwan sebagai miliknya.

Baca Juga: China Marah Besar, Peringatkan AS Pihaknya Akan Balas Penjualan Senjata ke Taiwan




TERBARU
Kontan Academy
Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting [Intensive Workshop] Financial Statement Analysis

[X]
×