kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terlibat Skandal, Bos Evergrande Mengundurkan Diri


Minggu, 24 Juli 2022 / 14:34 WIB
Terlibat Skandal, Bos Evergrande Mengundurkan Diri
ILUSTRASI. Sebuah kapal melewati 39?gedung yang dibangun oleh China Evergrande Group REUTERS/Aly Song


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di tengah upaya keluar dari jeratan utang yang menggunung, Evergrande kembali terganjal kasus kesalahan dalam mengatur restrukturisasi utangnya. Akibatnya dua pimpinan perusahaan terpaksa mundur di tengah penyelidikan yang dilakukan pemerintah. 

Dewan Komisaris meminta CEO China Evergrande Group Xia Haijun dan Chief Financial Officer Pan Darong untuk mengundurkan diri karena muncul dugaan keterlibatan mereka terkait pinjaman yang dijamin oleh unit properti Evergrande yang dialihkan kembali ke grup.

Hal ini menyusul temuan awal penyelidikan. Nantinya, komite investigasi independen akan mengeluarkan laporan setelah penyelidikan tersebut selesai. Kemudian mempertimbangkan untuk menunjuk seorang konsultan untuk melakukan tinjauan komprehensif terhadap pengendalian internal dan sistem manajemen risiko perusahaan.

CEO yang baru diangkat, Siu Shawn mengatakan bahwa perusahaan telah mencapai kesepakatan awal dengan beberapa kreditur utama mengenai isu-isu seperti prinsip dan kerangka restrukturisasi utang. 

Baca Juga: Joe Biden Positif Covid-19, Xi Jinping Sampaikan Simpati yang Mendalam

"Kami juga akan mencari solusi yang sesuai hukum untuk masalah dana yang disita dan akan bekerja sama dengan regulator Hong Kong dalam penyelidikan dan investigasi ini," kata Siu, dikutip dari Reuters, Minggu (24/7). 

Presiden China Xi Jinping telah mengambil tindakan keras terhadap perusahaan-perusahaan swasta yang melakukan aksi akuisisi dan para taipan yang memanfaatkan situasi ini demiki keuntungan bisnis mereka. 

Xi berusaha mengendalikan utang yang membengkak dan pertumbuhan kelas miliarder sebagai bagian kampanye “kemakmuran bersama” untuk mengurangi kesenjangan di China. 

Otoritas China sedang mempertimbangkan proposal restrukturisasi dan memerintahkan Evergrande dengan menjual sebagian besar asetnya. Dibebani Utang lebih dari US$ 300 miliar, perusahaan telah memberi tahu kreditur bahwa mereka akan mengeluarkan rencana restrukturisasi awal pada akhir Juli.

Evergrande telah membentuk komite manajemen risiko yang beranggotakan tujuh orang pada bulan Desember 2021. Mereka terlibat secara aktif dengan kreditur untuk menyelesaikan masalah tersebut.  

Baca Juga: Jepang Defisit Perdagangan Selama 11 Bulan Berturut, Apa Penyebabnya

Panel tersebut mencakup manajer senior dari perusahaan milik negara di Guangdong, bersama dengan China Cinda Asset Management Co. pengelola utang macet terbesar di negara itu.

Krisis kas perusahaan telah menjadi masalah bagi investor global. Sebab, ada kekhawatiran masalah ini akan mengacaukan sistem keuangan dan mengekang pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia, yang bergantung pada pasar perumahan untuk sekitar seperempat dari produk domestik bruto (PDB). 




TERBARU

[X]
×