kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TERPOPULER: Trump ancam serang 52 lokasi di Iran | Rekomendasi sell on strength


Minggu, 05 Januari 2020 / 19:15 WIB
TERPOPULER: Trump ancam serang 52 lokasi di Iran | Rekomendasi sell on strength
ILUSTRASI. Seorang pengunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak. REUTERS/Khalid al-Mousily


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Beberapa artikel KONTAN.co.id yang tayang sejak pagi tadi mendapat perhatian pengunjung lebih banyak daripada yang lain. Perhatian besar masih tertuju kepada konflik Amerika Serikat (AS) versus Iran yang semakin memanas.

Selain itu, perhatian kepada pasar modal juga tampak dominan. Liburan akhir tahun yang telah usai akan mengembalikan konsentrasi para investor dan trader kembali tertuju ke bursa saham.

Berikut ini 5 artikel paling populer dari pagi hingga petang ini. Jangan sampai Anda lewatkan.

Trump mengatakan AS akan menyerang 52 lokasi jika Iran membalas

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemarin mengatakan bahwa AS telah menargetkan 52 lokasi Iran. Trump mengatakan mereka akan menyerang jika Iran menyerang warga AS atau aset AS sebagai respons atas serangan drone AS yang menewaskan komandan militer Qassim Soleimani di Irak.

Trump tidak menunjukkan tanda-tanda berusaha mengurangi ketegangan yang muncul akibat serangan pada hari Jumat (3/1) yang dia perintahkan. Trump justru menegaskan ancaman keras pada Iran lewat Twitter.

Artikel Selengkapnya: Trump mengatakan AS akan menyerang 52 lokasi jika Iran membalas

Beri pinjaman ke anak usaha, simak rekomedasi untuk saham PGAS

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menandatangani perjanjian intragroup loan antara PT Saka Energi Indonesia dengan anak perusahaan Saka Energi yaitu PT Saka Energi Muara Bakau.

Sebagai informasi, Saka Energi Indonesia merupakan anak usaha PGAS. Nah transaksi ini merupakan bentuk pendanaan Saka Energi Indonesia kepada Saka Energi Muara Bakau untuk kegiatan pengelolaan aset. “Nilai keseluruhan transaksi adalah sebesar US$ 801,19 juta atau 25,24% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan PGAS tanggal 30 Juni 2019,” ujar Rachmat Hutama Sekretaris PGAS dalam keterbukaan informasi Jumat (3/1).

Artikel Selengkapnya: Beri pinjaman ke anak usaha, simak rekomedasi untuk saham PGAS

IHSG berpotensi menguat tapi investor direkomendasikan sell on strength

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan menguat pada perdagangan pekan depan. IHSG diperkirakan akan berada pada level support 6.263 sampai 6.219. Sementara, level resistance akan berada  di 6.337 sampai 6.348. Tapi, investor bisa jual dulu karena kenaikan yang sudah tinggi.

"Pelaku pasar kami rekomendasikan melakukan sell on strength atau jual ketika menguat mengantisipasi koreksi akibat kenaikan yang sudah cukup tinggi," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (4/12).

Artikel Selengkapnya: IHSG berpotensi menguat tapi investor direkomendasikan sell on strength

Ini 10 saham penghuni Indeks Kompas100 paling cuan sepanjang 2019

Indeks Kompas100 menjadi salah satu indeks dengan pertumbuhan positif sepanjang 2019. Pada penutupan perdagangan 30 Desember 2018, Indeks Kompas100 ditutup di level 1.277,34.

Ini berarti, sepanjang tahun lalu Indeks Kompas100 tumbuh tipis 1,52%. Meski hanya naik tipis sepanjang tahun lalu, 10 saham dengan kenaikan tertinggi pada indeks ini menghasilkan return yang menggiurkan.

Artikel Selengkapnya: Ini 10 saham penghuni Indeks Kompas100 paling cuan sepanjang 2019

Penurunan suku bunga BI dirasakan tahun ini, begini nasib emiten properti

Beberapa emiten properti menurunkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Mereka cenderung menggunakan anggaran tersebut untuk melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada, ketimbang menggarap proyek baru.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan saat melakukan ekspansi, perusahaan memang harus mempertimbangkan beberapa hal. Seperti memilih beberapa daerah yang mempunyai minat yang tinggi terhadap kebutuhan properti. “Serta sisi keuangan dari perusahaan itu sendiri untuk ekspansi,” jelas Chris, Jumat (3/1).

Artikel Selengkapnya: Penurunan suku bunga BI dirasakan tahun ini, begini nasib emiten properti



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×