Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas melemah pada hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat, dengan investor menantikan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi langkah kebijakan Federal Reserve berikutnya.
Rabu (10/11) pukul 13.00 WIB, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 1.824.90 per ons troi, setelah mencatat rekor tertinggi sejak 3 September di sesi sebelumnya.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2021 turun 0,1% ke US$ 1.828,40 per ons troi.
Koreksi emas terjadi setelah dolar AS menguat dan membebani emas batangan karena harganya menjadi lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Pada hari ini, dolar AS naik tipis 0,1%.
Fokus investor sekarang beralih ke laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pekan ini. Di mana pasar tenaga kerja yang ketat dan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat menghasilkan angka yang tinggi.
"Kenaikan suku bunga mungkin tidak secepat ekspektasi pasar pada awalnya dan inflasi terus tinggi, menciptakan latar belakang makro yang mendukung untuk reli logam mulia," kata Harshal Barot, Senior Research Consultant untuk Asia Selatan di Metals Focus.
Baca Juga: Mayoritas bursa Asia turun menyusul koreksi Wall Street
"Angka konsensus IHK dapat lebih tinggi, bagaimanapun, menyebabkan beberapa aksi ambil untung dalam emas karena ekspektasi akan meningkat bahwa The Fed harus mulai menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi," kata Barot, menambahkan bahwa emas juga menghadapi resistensi di US$ 1.830 per ons troi.
Ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan inflasi 5,8% dalam CPI dalam 12 bulan hingga Oktober 2021.
Laporan itu muncul setelah The Fed menyarankan kenaikan suku bunga belum direncanakan awal pekan ini, meskipun dua pejabat bank sentral yang paling dovish mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka mengharapkan untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang prospek ekonomi pada musim panas mendatang.
Emas cenderung mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah karena mereka mengurangi biaya peluang logam yang tidak menghasilkan.